Belal Muhammad Pastikan Kibarkan Bendera Palestina di UFC 315: Sebuah Pernyataan Politik di Octagon
Juara UFC kelas welter, Belal Muhammad, menegaskan akan membawa bendera Palestina saat mempertahankan gelarnya di UFC 315, menjadikannya pernyataan politik di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Pertarungan di Octagon, Pernyataan di Kancah Internasional
Pada tanggal 10 Mei mendatang, dunia akan menyaksikan laga mempertahankan gelar juara kelas welter UFC di Montreal. Bukan hanya duel sengit antara juara bertahan Belal Muhammad dan penantang Jack Della Maddalena yang menjadi sorotan, tetapi juga aksi walk out Belal yang akan membawa bendera Palestina. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Belal Muhammad sendiri, menegaskan komitmennya untuk menyuarakan dukungan terhadap negaranya.
Aksi ini muncul setelah insiden pencopotan bendera Palestina dari profil UFC miliknya. Namun, pihak UFC telah memperbaiki kesalahan tersebut, dan Belal menegaskan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi niatnya untuk membawa bendera Palestina ke octagon. Peristiwa ini pun telah menarik perhatian dunia, menjadikan laga UFC 315 sebagai lebih dari sekadar pertandingan olahraga.
Perjuangan Belal Muhammad tidak hanya di atas ring, tetapi juga di luarnya. Sebagai seorang yang memiliki orang tua berasal dari Palestina, ia telah lama vokal menyuarakan keprihatinannya terhadap konflik yang terjadi di negaranya. Dukungannya terhadap Palestina telah ia tunjukkan melalui berbagai cara, termasuk penggalangan dana dan penyampaian pesan dukungan melalui wawancara dan media sosial.
Dukungan untuk Palestina di Tengah Konflik
Belal Muhammad mengungkapkan keprihatinannya atas penderitaan rakyat Palestina yang tengah dilanda konflik berkepanjangan. “Itu sulit, terutama saat ini. Sudah lebih dari dua tahun ini, di mana mereka sekarat, mereka kelaparan, orang-orang di sana sangat menderita. Dunia hanya menyaksikannya. Dunia hanya mencari-cari alasan untuk itu. Ini liar,” ujarnya. Pernyataan ini mengungkapkan kepedihan mendalam atas situasi kemanusiaan di Palestina.
Situasi di Gaza yang memprihatinkan, dengan laporan mengenai kesulitan akses terhadap obat-obatan, bahan bakar, dan makanan selama lebih dari 60 hari, semakin memperkuat tekad Belal untuk berjuang. Ia berjanji akan selalu memperjuangkan sesuatu yang lebih besar, menjadikan laga UFC 315 sebagai panggung untuk menyuarakan aspirasi rakyat Palestina.
Meskipun menghadapi tantangan berat, Belal tetap mendapatkan dukungan dan ucapan selamat atas kemenangannya di bulan Juli 2024. Hal ini menjadi motivasi baginya untuk terus berjuang dan berprestasi. “Bagi saya, hal ini membuat saya ingin bekerja lebih keras lagi untuk mereka. Itu membuat saya pergi ke sasana, berlari lebih jauh, mengangkat beban lebih berat. Karena saya tidak boleh kalah,” tegasnya.
Kemenangan sebelumnya telah memberikan kesempatan kepada Belal untuk mengibarkan bendera Palestina dan berbicara tentang kondisi negaranya. Ia ingin mengulangi hal tersebut di UFC 315, menjadi suara bagi rakyat Palestina yang menderita.
Lebih dari Sekadar Pertandingan
Bagi Belal Muhammad, laga UFC 315 bukan sekadar pertandingan untuk mempertahankan gelar juara. Ini adalah kesempatan untuk memperjuangkan sesuatu yang lebih besar, yaitu menyuarakan dukungan dan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Ia berharap kemenangannya dapat menjadi simbol harapan dan perubahan bagi negaranya.
Dengan membawa bendera Palestina ke octagon, Belal Muhammad tidak hanya menunjukkan identitasnya, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang perjuangan dan penderitaan rakyat Palestina kepada dunia. Aksi ini menjadikan laga UFC 315 sebagai sebuah pernyataan politik yang bergema di kancah internasional.
Meskipun ia menyadari bahwa perubahan membutuhkan waktu dan usaha, Belal tetap optimis. “Satu-satunya cara agar saya bisa menjadi suara mereka adalah dengan terus meraih kemenangan. Saya hanya harus terus bekerja, terus berusaha dan semuanya ada di tangan Tuhan. Tuhan memiliki rencana untuk segalanya dan saya berharap ini akan segera berakhir,” katanya.
Laga UFC 315 akan menjadi saksi bisu atas perjuangan Belal Muhammad, bukan hanya sebagai petarung, tetapi juga sebagai seorang aktivis yang memperjuangkan hak dan keadilan bagi negaranya.