Greysia Poli Terharu Saksikan See The Unseen: Keterbatasan Bukan Penghalang Raih Impian

Mantan atlet bulu tangkis Greysia Poli merasa tersentuh menyaksikan pertunjukan teater See The Unseen yang menampilkan anak-anak penyandang disabilitas, menginspirasi semangat pantang menyerah.

Greysia Poli, mantan pebulu tangkis Indonesia peraih medali Olimpiade Tokyo 2020, mengungkapkan rasa harunya menyaksikan pertunjukan teater "See The Unseen" di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Jakarta, Minggu (18/5). Pertunjukan inspiratif ini menampilkan anak-anak penyandang disabilitas (tuna wicara, tuna rungu, dan neurodiverse) dan diadaptasi dari buku Greysia, "Menembus Garis Batas". Pertunjukan ini menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi.

Pertunjukan kolaboratif ini merupakan hasil kerja sama mahasiswa S1 Branding Universitas Prasetiya Mulya dan gerakan "Menembus Garis Batas", yang diinisiasi oleh Greysia Poli sendiri. Acara tersebut tidak hanya menampilkan teater, tetapi juga film pendek berjudul "Cerita Batasan" dan lagu "Menembus Garis Batas" yang dibawakan oleh Pupa Center. Semua elemen pertunjukan menyatu untuk menyampaikan pesan kuat tentang inklusi dan semangat pantang menyerah.

Greysia Poli secara langsung hadir dan menyaksikan penampilan luar biasa para anak-anak tersebut. Ia merasa terharu dan terinspirasi oleh semangat juang mereka. "Hari ini, kita menyaksikan penampilan luar biasa dari teman-teman hebat kita. Keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan garis batas yang menginspirasi kita untuk terus melangkah dan meraih impian," ungkap Greysia kepada awak media.

Pertunjukan "See The Unseen" mengambil inspirasi dari kisah hidup Greysia Poli yang dituangkan dalam buku autobiografinya, "Menembus Garis Batas". Buku ini sendiri telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, dan kini kisahnya divisualisasikan dalam bentuk pertunjukan teater yang menyentuh hati.

Lebih dari sekadar sebuah buku, Greysia melihat "Menembus Garis Batas" sebagai sebuah gerakan sosial. Ia berharap pertunjukan ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak penyandang disabilitas untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan potensi mereka kepada dunia. "Lebih dari sebuah buku, 'Menembus Garis Batas' merupakan sebuah gerakan sosial. Karena dari manapun asalnya, apapun profesinya, semua memiliki kesempatan yang sama untuk meraih Impian," tegas Greysia.

Pertunjukan ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi yang positif antara mahasiswa, seniman, dan aktivis sosial dalam mendukung inklusi dan pemberdayaan anak-anak penyandang disabilitas. Universitas Prasetiya Mulya dan gerakan "Menembus Garis Batas" berhasil menciptakan sebuah platform yang inspiratif dan berdampak.

Pertunjukan "See The Unseen" tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati penonton dengan pesan-pesan inspiratif tentang semangat pantang menyerah dan inklusi. Para pemain muda yang memiliki keterbatasan fisik mampu menampilkan pertunjukan yang memukau dan penuh makna.

Dengan menampilkan berbagai bentuk seni pertunjukan, seperti teater, film, dan musik, acara ini berhasil menyampaikan pesan-pesan universal tentang keberanian, harapan, dan pentingnya saling mendukung. Pertunjukan ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi, dan setiap individu memiliki potensi yang luar biasa untuk berkontribusi bagi masyarakat.

Keberhasilan pertunjukan ini juga menjadi bukti nyata bahwa seni dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyampaikan pesan sosial dan menginspirasi perubahan. "See The Unseen" berhasil menyatukan berbagai elemen untuk menciptakan sebuah pertunjukan yang bermakna dan berkesan bagi semua penonton.

Secara keseluruhan, pertunjukan "See The Unseen" merupakan sebuah inisiatif yang patut diapresiasi. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan harapan bagi banyak orang, terutama anak-anak penyandang disabilitas. Semoga pertunjukan seperti ini dapat terus diadakan dan menginspirasi lebih banyak orang untuk mendukung inklusi dan pemberdayaan.