Jakarta Garuda Takluk dari Thailand di WSVI 2025, Pelatih Soroti Kesalahan Sendiri
Tim voli putra Jakarta Garuda menelan kekalahan 0-3 dari Nakhon Ratchasima (Thailand) di WSVI 2025, kendati menunjukkan peningkatan performa dibandingkan laga sebelumnya. Kesalahan sendiri jadi faktor kunci kekalahan.
Tim voli putra Jakarta Garuda harus mengakui kekalahan 0-3 (19-25, 21-25, dan 14-25) atas tim kuat asal Thailand, Nakhon Ratchasima, dalam ajang 2025 4th Taichung Win+ Streak Volleyball Invitational Tournament (WSVI) 2025 di Taiwan, Kamis (1 Mei 2025). Pertandingan ini mempertemukan tim muda Jakarta Garuda, yang beranggotakan pemain-pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-21, melawan tim senior Thailand yang berpengalaman dan merupakan juara Liga Thailand. Kekalahan ini terjadi di tengah persiapan tim Garuda menuju Kejuaraan Dunia U-21 di China pada Agustus mendatang.
Meskipun mengalami kekalahan, Asisten Pelatih Nur Widayanto melihat adanya peningkatan mental para pemainnya dibandingkan pertandingan sebelumnya. "Untuk mental, anak-anak sebenarnya sudah ada peningkatan daripada kemarin meski yang dihadapi pemain senior yang kebetulan juara Liga Thailand," ujar Nur Widayanto dalam keterangan tertulis.
Pertandingan ini menjadi laga kedua Jakarta Garuda di WSVI 2025. Sebelumnya, mereka juga mengalami kekalahan 0-3 (17-25, 19-25, dan 18-25) atas tim Korea, Armed Forces Athletic Corps. Partisipasi dalam turnamen internasional ini bertujuan untuk menambah jam terbang dan pengalaman bertanding bagi para pemain muda Indonesia.
Analisis Kekalahan dan Evaluasi Permainan
Meskipun menunjukkan peningkatan performa dibandingkan laga pertama melawan Korea, Nur Widayanto mengakui banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan para pemain Jakarta Garuda. Kesalahan-kesalahan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh tim Thailand untuk meraih poin.
Ia menunjuk servis dan penerimaan bola pertama sebagai area yang perlu diperbaiki, terutama pada set ketiga. "Terutama dari sisi servis dan penerimaan bola pertama, khususnya saat set ketiga," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa tim masih perlu meningkatkan konsistensi dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang dapat dihindari.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi tim Jakarta Garuda. Mereka dapat menganalisis kekurangan dan memperbaiki strategi permainan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya, baik di WSVI 2025 maupun di Kejuaraan Dunia U-21 mendatang.
Dengan pengalaman berharga yang didapat di Taiwan, Jakarta Garuda diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan mental bertanding untuk menghadapi tantangan di level internasional.
Partisipasi di WSVI 2025 dan Persiapan Menuju Kejuaraan Dunia
Keikutsertaan Jakarta Garuda dalam WSVI 2025 merupakan bagian penting dari rangkaian persiapan menuju Kejuaraan Dunia U-21 di China. Turnamen ini memberikan kesempatan berharga bagi para pemain muda untuk mengasah kemampuan dan menambah pengalaman bertanding di level internasional.
Meskipun menghadapi lawan-lawan yang lebih senior dan berpengalaman, tim pelatih tetap optimis dan tidak gentar. Mereka melihat turnamen ini sebagai batu loncatan bagi para pemain muda untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri mereka.
Jakarta Garuda tergabung dalam grup B bersama Nakhon Ratchasima (Thailand) dan tim tuan rumah Win+Streak dari Taiwan. Pertandingan-pertandingan selanjutnya akan menjadi ujian bagi tim untuk menunjukkan kemampuan dan progres mereka.
Dengan pengalaman berharga yang diperoleh dari setiap pertandingan, diharapkan Jakarta Garuda dapat tampil lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan di Kejuaraan Dunia U-21 mendatang.
Meskipun mengalami dua kekalahan beruntun, tim pelatih dan pemain tetap optimis dan berkomitmen untuk terus berlatih dan meningkatkan kualitas permainan. Mereka percaya bahwa pengalaman yang didapat di WSVI 2025 akan sangat berharga dalam persiapan menuju Kejuaraan Dunia U-21.
Kejuaraan Dunia U-21 menjadi target utama Jakarta Garuda. Dengan pengalaman internasional yang didapat di WSVI 2025, diharapkan tim dapat tampil maksimal dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Tim pelatih terus memberikan dukungan dan arahan kepada para pemain. Mereka menekankan pentingnya kerja keras, disiplin, dan semangat juang tinggi dalam menghadapi setiap pertandingan.