KOI: Batasi Cabor di SEA Games 2025 untuk Maksimalkan Prestasi
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, mendukung pembatasan cabang olahraga di SEA Games 2025 demi efisiensi anggaran dan fokus pada prestasi optimal, bukan sekadar partisipasi.
Jakarta, 12 Maret (ANTARA) - Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pembatasan cabang olahraga (cabor) yang akan dikirim ke SEA Games 2025. Pernyataan ini disampaikan pada acara perayaan HUT ke-73 KOI di Jakarta, Selasa lalu. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan prestasi atlet Indonesia dan mengoptimalkan penggunaan anggaran negara.
Oktohari menekankan pentingnya pemanfaatan ajang multievent internasional seperti SEA Games untuk meraih prestasi terbaik. Menurutnya, bukan sekadar partisipasi yang menjadi tujuan utama, melainkan pencapaian medali yang membanggakan. Oleh karena itu, proses seleksi atlet dan cabor yang akan diikutsertakan harus lebih ketat dan selektif.
Kebijakan pembatasan cabor ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah Presiden Prabowo Subianto. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun menerapkan skala prioritas, memilih cabor yang memiliki peluang besar meraih medali dan relevan dengan ajang internasional yang lebih besar seperti Asian Games dan Olimpiade. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan dampak maksimal terhadap prestasi olahraga Indonesia.
Seleksi Ketat untuk Raih Prestasi Optimal
Lebih lanjut, Oktohari menegaskan bahwa setiap atlet yang mewakili Indonesia di multievent internasional, yang pembiayaannya ditanggung negara, harus mampu memberikan kontribusi berupa medali, baik emas, perak, maupun perunggu. "Jadi multievent itu bukan ajang untuk coba-coba sehingga seleksi harus benar-benar ketat," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen KOI untuk meningkatkan kualitas dan daya saing atlet Indonesia di kancah internasional.
Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan atlet yang terpilih benar-benar telah melewati proses seleksi yang ketat dan memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran negara dalam bidang olahraga.
Sistem seleksi yang ketat ini diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. KOI berkomitmen untuk mendukung penuh para atlet terpilih agar dapat mencapai prestasi terbaik mereka di SEA Games 2025.
Menatap Masa Depan Olahraga Indonesia
Indonesia akan menghadapi berbagai multievent internasional ke depan, termasuk SEA Games 2025, Asian Games 2026, dan Olimpiade 2028. Oleh karena itu, pengiriman cabor harus mempertimbangkan sumber daya secara tepat dan efektif. "Jangan sampai nafas kita habis di awal tetapi nafas kita harus persiapkan sampai akhir," ujar Oktohari. Pernyataan ini menyoroti pentingnya perencanaan jangka panjang dan strategi yang terukur dalam pengembangan olahraga nasional.
Dengan strategi yang tepat dan terukur, Indonesia diharapkan mampu meraih prestasi gemilang di berbagai ajang internasional. Pembatasan cabor di SEA Games 2025 bukan merupakan langkah untuk mengecilkan ambisi, melainkan strategi untuk mencapai prestasi yang lebih maksimal dan berkelanjutan. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan KOI untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan olahraga Indonesia.
Pembatasan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pelatihan dan pembinaan atlet, sehingga atlet Indonesia dapat bersaing secara kompetitif di tingkat internasional. Dengan fokus pada cabor unggulan dan atlet berpotensi, diharapkan Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional. Dengan sumber daya yang terbatas, fokus pada cabor prioritas dan atlet berprestasi tinggi menjadi kunci keberhasilan.
Dengan demikian, kebijakan pembatasan cabang olahraga di SEA Games 2025 merupakan langkah strategis yang diambil oleh KOI dan Kemenpora untuk memastikan bahwa partisipasi Indonesia di ajang internasional menghasilkan prestasi yang optimal dan berkelanjutan. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengelola anggaran negara secara efisien dan efektif dalam rangka memajukan olahraga Indonesia.