Magomedov Ankalaev: Juara Baru UFC 313, Tak Terungkap dengan Kata-Kata
Magomedov Ankalaev raih gelar juara kelas berat ringan UFC 313 usai menang angka mutlak atas Alex Pereira; sebuah pertarungan strategi dan tekanan.
Magomedov Ankalaev, petarung asal Rusia, telah dinobatkan sebagai juara baru kelas berat ringan Ultimate Fighting Championship (UFC) setelah mengalahkan Alex Pereira dalam laga menegangkan di UFC 313, T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu WIB (8/7). Kemenangan ini diraih melalui keputusan angka mutlak (49-46, 48-47, 48-47) setelah pertarungan lima ronde yang penuh strategi dan tekanan.
Kemenangan Ankalaev ditandai dengan penerapan strategi cerdas. Ia memberikan tekanan konstan kepada Pereira, melancarkan serangan tepat waktu, dan memaksa sang lawan bertahan di dinding octagon di menit-menit akhir ronde. Salah satu pukulan andalannya, hook kiri keras di ronde kedua, sempat membuat Pereira terhuyung dan bertahan sepanjang laga. Ankalaev sendiri mengaku tak mampu menggambarkan perasaannya usai meraih kemenangan impiannya ini: "Saya bahkan tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata," ujarnya.
Pertarungan ini menjadi bukti nyata kerja keras dan perjalanan panjang Ankalaev dalam dunia UFC. Meskipun mengakui ada beberapa hal yang belum berjalan sempurna dalam pertarungan tersebut, ia tetap merasa puas dan senang atas hasil yang diraih. "Memang ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik, namun saya sangat senang bisa menang," tambahnya.
Strategi dan Tekanan: Kunci Kemenangan Ankalaev
Ankalaev berhasil menerapkan strategi yang efektif untuk meredam serangan-serangan Pereira. Ia mampu mengendalikan ritme pertarungan dengan tekanan konstan dan serangan tepat sasaran. Kemampuan grappling Ankalaev juga menjadi faktor penting dalam kemenangannya, terlihat dari beberapa sesi grappling yang berlangsung lama di dalam arena. Hal ini yang kemudian menjadi poin penilaian para juri.
Pereira, meskipun kecewa, mengakui strategi Ankalaev yang efektif. Ia menyadari bahwa juri kemungkinan besar memberikan penilaian berdasarkan sesi grappling yang berlangsung lama. "Saya tahu ini akan menjadi sebuah perang. Setiap laga saya adalah sebuah perang," ungkap Pereira. Ia mengakui tekanan dari Ankalaev di ronde kedua, namun juga menekankan strateginya untuk menempatkan Ankalaev di dinding arena.
Pereira menjelaskan strateginya tersebut, meskipun mungkin dianggap membosankan oleh sebagian orang, tetap efektif dan bisa menjadi inspirasi bagi petarung lain. "Saya menyakiti dia di dinding, satu-satunya perbedaan adalah saya yang berada di dinding," katanya. Namun, pada akhirnya, strategi Ankalaev terbukti lebih efektif dalam pertarungan selama 25 menit tersebut.
Setelah Pertarungan: Rencana Ankalaev dan Pereira
Usai pertarungan, Ankalaev mengungkapkan bahwa sabuk juara yang diraihnya merupakan impian yang terwujud setelah perjuangan panjang. Sementara itu, Pereira, meskipun kecewa, tetap optimis dan berencana untuk beristirahat beberapa hari sebelum kembali berlatih. Ia merasa dalam kondisi baik dan tidak mengalami cedera berarti. "Saya akan tetap berlatih. Saya merasa baik. Saya tidak merasa terluka sama sekali. Ini adalah hidup saya," tegas Pereira.
Kemenangan Ankalaev atas Pereira menandai babak baru dalam divisi kelas berat ringan UFC. Strategi dan tekanan yang diterapkan Ankalaev menjadi kunci keberhasilannya dalam merebut gelar juara. Meskipun pertarungan berlangsung sengit dan penuh strategi, Ankalaev berhasil keluar sebagai pemenang dan menuliskan namanya dalam sejarah UFC.
Pertarungan ini juga menunjukkan betapa pentingnya strategi dan kemampuan adaptasi dalam dunia pertarungan profesional. Baik Ankalaev maupun Pereira menunjukkan kualitas dan strategi yang berbeda, namun pada akhirnya, Ankalaev mampu menerapkan strategi yang lebih efektif untuk meraih kemenangan.