Rizki Juniansyah Waspadai Korea Utara di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025
Peraih emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah, memprediksi atlet angkat besi Korea Utara akan menjadi saingan terberat di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025.
Jakarta, 13 Maret 2024 (ANTARA) - Peraih medali emas angkat besi Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap atlet angkat besi Korea Utara yang diprediksinya akan menjadi lawan terberat di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 mendatang. Kejuaraan tersebut dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei di Jiangshan, China. Rizki menyampaikan pernyataan ini saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Dalam wawancaranya, Rizki menyatakan, "(Atlet) Korut (Korea Utara), menurut saya (akan menjadi lawan yang) sangat berat dan sangat, sangat berat seperti China dulu (di Kejuaraan Asia maupun Olimpiade Paris 2024)." Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap pertanyaan mengenai persiapannya menghadapi persaingan ketat di kejuaraan tersebut.
Kekhawatiran Rizki bukan tanpa alasan. Ia mengakui kekuatan atlet angkat besi Korea Utara, mencontohkan Om Yun Chol yang kerap memecahkan rekor di Kejuaraan Asia. Meskipun sempat diskors sekitar empat tahun lalu karena kasus doping, Om Yun Chol telah kembali berkompetisi pada tahun 2024, meskipun absen di Olimpiade Paris 2024 karena tidak lolos kualifikasi. Rizki menambahkan, "Kemarin juga, waktu (kejuaraan) di Bahrain juga (lifter Korea Utara) muncul, wah sangat lumayan berat ini, bakal jadi rival yang berat nanti di pertandingan."
Menghadapi Tantangan Berat dengan Optimisme
Meskipun menyadari akan menghadapi tantangan berat, Rizki tetap optimis. Prestasi gemilangnya di Olimpiade Paris 2024 menjadi modal berharga bagi dirinya. Ia berencana untuk meningkatkan intensitas latihan dengan fokus pada peningkatan jumlah beban angkatan.
Rizki menjelaskan strateginya, "Saya tidak berambisi besar untuk pecahkan rekor tetapi utamakan progres angkatan meningkat yang nanti akan diikuti dengan pecah rekor." Hal ini menunjukkan fokusnya pada peningkatan performa secara bertahap dan berkelanjutan.
Saat ini, atlet asal Banten ini mengurangi intensitas latihannya selama bulan Ramadhan, dari dua kali sehari menjadi satu kali. Namun, ia berencana untuk kembali ke jadwal latihan normal pada pekan depan dan meningkatkan intensitas menjelang Kejuaraan Asia 2025.
Persiapan Menuju Kejuaraan Asia 2025
Dalam menghadapi kejuaraan bergengsi ini, Rizki telah menetapkan strategi latihan yang terukur. Ia memprioritaskan peningkatan kemampuan angkat beban, bukan sekadar mengejar rekor. Langkah ini menunjukkan pendekatan yang lebih terencana dan berkelanjutan dalam pengembangan karirnya.
Penyesuaian jadwal latihan selama bulan Ramadhan juga menunjukkan profesionalisme dan kedisiplinan Rizki dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan latihan. Komitmennya untuk kembali berlatih secara intensif setelah Ramadhan menunjukkan dedikasi tinggi dalam mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Asia 2025.
Dengan pengalamannya di Olimpiade dan strategi latihan yang matang, Rizki Juniansyah siap menghadapi tantangan dari para lifter Korea Utara dan negara-negara lain di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025. Ia berharap dapat memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Meskipun menghadapi rival berat dari Korea Utara, optimisme dan persiapan matang yang dilakukan Rizki Juniansyah menunjukkan tekad kuatnya untuk meraih prestasi terbaik di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025. Dukungan dan doa dari seluruh rakyat Indonesia tentu akan menjadi penyemangat baginya.