Kematian Gajah Rimbani di Taman Nasional Tesso Nilo
Gajah Sumatra Rimbani di Riau mati akibat infeksi pencernaan.
Seekor Gajah Sumatra bernama Rimbani yang berada di Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi pencernaan. Kematian gajah berusia 8 tahun ini terjadi pada bulan November 2024 setelah sebelumnya mengalami sakit yang tidak terdeteksi. Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya infeksi pada sistem pencernaan Rimbani.
Proses Penanganan Rimbani Sebelum Meninggal
Awalnya, tidak ada gejala sakit yang terlihat pada Rimbani. Gajah tersebut makan seperti biasa, mengonsumsi makanan dari alam seperti rumput dan buah-buahan, serta mendapatkan suplai tambahan dari tim perawatan. Rimbani pertama kali ditemukan dalam keadaan tidak sehat oleh mahout, yang segera meminta bantuan dokter hewan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk melakukan penanganan medis.
Kondisi Rimbani yang Memburuk
Setelah beberapa jam mendapatkan perawatan, kondisi Rimbani justru semakin memburuk. Meskipun telah dilakukan upaya pengobatan, nyawa Rimbani tidak dapat diselamatkan. Kepergian Rimbani mengejutkan para mahout dan petugas konservasi, karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius. Proses nekropsi dilakukan setelah kematiannya untuk mengetahui penyebab pasti dari kondisi yang dialaminya.
Hasil Laboratorium Menunjukkan Infeksi
Sampel organ Rimbani yang diambil selama proses nekropsi kemudian dikirim ke laboratorium di Bogor. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa infeksi saluran pencernaan adalah penyebab utama kematian Rimbani. Heru Sutmantoro menambahkan, 'Rimbani makan seperti biasa sebelumnya, sehingga awalnya tidak terlihat adanya masalah kesehatan.' Ini menandakan bahwa infeksi ini mungkin telah berkembang dengan cepat tanpa terdeteksi.
Profil Gajah Rimbani
Rimbani lahir dari induk bernama Lisa delapan tahun yang lalu. Gajah ini dikenal sebagai sosok yang jinak dan penuh energi. Kesehariannya sering diunggah di akun media sosial Balai TNTN, yang menunjukkan interaksi positif dengan para mahout dan pengunjung. Kematian Rimbani menjadi duka mendalam bagi seluruh petugas konservasi, mengingat Gajah Sumatra adalah salah satu spesies yang terancam punah dan dilindungi.
Dampak Kematian Rimbani terhadap Konservasi
Kematian Rimbani menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi oleh konservasi Gajah Sumatra di Indonesia. Spesies ini terus terancam oleh berbagai faktor, termasuk kehilangan habitat dan perburuan liar. Para petugas konservasi berkomitmen untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap gajah-gajah yang tersisa, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. 'Kami akan terus berupaya melindungi spesies ini agar tidak punah,' ujar Heru.