10 Hektare Hutan Lombok Tengah Ditanami Pangan: Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah mengalokasikan 10 hektare hutan di Lombok Tengah untuk pengembangan wanatani tanaman pangan guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Sebanyak 10 hektare kawasan hutan di Desa Kabul, Lombok Tengah, NTB, kini dimanfaatkan untuk pengembangan wanatani. Program ini diresmikan pada Selasa, 4 Juli 2023, dan ditandai dengan penanaman serentak berbagai tanaman pangan di lahan kering.
Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH) Kementerian Kehutanan, Dyah Murtiningsih, menjelaskan program wanatani ini sebagai upaya nyata mendukung ketahanan pangan nasional. Penanaman padi, jagung, dan tanaman hutan lainnya bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Dyah menambahkan, program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk ketahanan pangan. Wanatani, atau agroforestri, merupakan sistem pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan kehutanan dengan budidaya tanaman pangan jangka pendek. Hal ini memberikan manfaat ganda, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Jenis tanaman yang ditanam meliputi padi, jagung, kemiri, kelengkeng, mangga, dan nangka. Dyah berharap, program ini akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Program penanaman serentak ini dilaksanakan di 26 titik di Indonesia, salah satunya di Lombok Tengah, dengan target 3000 hektare di NTB.
Pj. Gubernur NTB, Hassanudin, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menekankan pentingnya pemerataan ekonomi dan pencegahan degradasi hutan. Program wanatani dinilai sebagai solusi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, karena memberikan akses legal pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Hassanudin berharap program ini dibarengi dengan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari hutan tanpa merusak lingkungan. Keberlanjutan program ini sangat bergantung pada pemeliharaan dan penguatan kelompok tani hutan.
Program wanatani di Lombok Tengah ini merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah berupaya menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan pendekatan agroforestri, diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat tanpa mengorbankan kelestarian hutan. Keberhasilan program ini akan menjadi acuan untuk pengembangan di wilayah lain.