Sulbar Kembangkan Wanatani di Mamuju untuk Swasembada Pangan
Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Sulbar mengembangkan wanatani atau agroforestri di Mamuju untuk mendukung swasembada pangan nasional dengan menanam padi Situ Bagendit di lahan kering.
![Sulbar Kembangkan Wanatani di Mamuju untuk Swasembada Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230305.876-sulbar-kembangkan-wanatani-di-mamuju-untuk-swasembada-pangan-1.jpg)
Mamuju, Sulawesi Barat - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) gencar mengembangkan sistem wanatani (agroforestri) di Kabupaten Mamuju. Upaya ini merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk mencapai swasembada pangan.
Kepala DTPHP Sulbar, Syamsul Maarif, menjelaskan bahwa program ini difokuskan pada pengembangan padi lahan kering dan penanaman multi purpose trees species (MPTS) di Desa Kalkulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju. Program ini dilaksanakan di lahan seluas dua hektar, sejalan dengan program Kementerian Pertanian yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia.
Wanatani: Solusi Pertanian Berkelanjutan
Wanatani, atau agroforestri, merupakan sistem pengelolaan sumber daya yang memadukan pertanian dengan kehutanan. Sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan menjaga kelestarian lingkungan. Di Sulbar, program ini diimplementasikan dengan menanam padi varietas 'Situ Bagendit' yang dikenal memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lahan kering.
Pemilihan varietas 'Situ Bagendit' didasarkan pada kemampuannya beradaptasi dengan baik di lahan kering. Lebih lanjut, sistem tumpang sari dengan tanaman kelapa sawit yang melimpah di Mamuju juga diterapkan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan.
Keunggulan Wanatani untuk Sulbar
Syamsul Maarif menekankan bahwa wanatani menawarkan solusi bagi permasalahan alih fungsi lahan yang sering menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan erosi. Sistem ini dirancang untuk mencapai keseimbangan ekologi, ekonomi, dan sosial, serta optimalisasi pemanfaatan lahan secara berkelanjutan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulbar.
Program ini juga merupakan komitmen nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Sulbar. Lebih jauh, pengembangan wanatani sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan hutan sebagai cadangan pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dukungan Nasional untuk Program Wanatani
Program agroforestri dan MPTS telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dengan lahan seluas 122 hektar. Provinsi Sulbar aktif mendukung program nasional ini, dengan harapan dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan Indonesia.
Dengan menggabungkan pertanian padi dengan tanaman MPTS, program wanatani di Sulbar tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, tetapi juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana pertanian berkelanjutan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.
Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi Sulbar, meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menerapkan sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Pengembangan wanatani di Mamuju, Sulawesi Barat, merupakan langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Sistem agroforestri ini menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan alih fungsi lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Sulbar.