Agroforestri: Strategi Dorong Swasembada Pangan Indonesia
Menteri Kehutanan dan Pertanian berkolaborasi meluncurkan program agroforestri untuk meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan di Indonesia melalui penanaman padi gogo di lahan seluas 1,1 juta hektar.
![Agroforestri: Strategi Dorong Swasembada Pangan Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000217.443-agroforestri-strategi-dorong-swasembada-pangan-indonesia-1.jpg)
Inisiatif Baru untuk Swasembada Pangan: Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, baru-baru ini mengumumkan program agroforestri untuk mendukung swasembada pangan Indonesia. Peluncuran program ini ditandai dengan penanaman padi gogo di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (04/02). Targetnya, program ini akan mencakup 1,1 juta hektar lahan di seluruh Indonesia.
Agroforestri: Solusi Lahan Terdegradasi: Menhut menjelaskan, agroforestri memungkinkan pemanfaatan lahan terdegradasi dengan menanam pohon hutan bersama tanaman pangan, seperti padi gogo dan jagung. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan sekaligus meningkatkan produksi pangan. Potensi lahan yang bisa dimanfaatkan mencapai 1,1 juta hektar untuk padi gogo dan 1,4 juta hektar untuk jagung, meskipun angka ini masih perlu kajian lebih lanjut di tingkat Ditjen.
Kerja Sama Antar Kementerian: Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Kementerian Pertanian (Kementan). Kemenhut berperan sebagai pendukung utama, selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga kelestarian hutan tanpa menghentikan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini ditegaskan oleh Menhut, yang menyatakan bahwa program ini justru fokus pada penanaman pohon, bukan penebangan.
Dukungan dari Mentan: Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kemenhut. Ia menekankan sinergi antara sektor kehutanan dan pertanian sebagai kunci utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Mentan optimis, jika program ini berhasil dijalankan, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat.
Implementasi di Lapangan: Penanaman serentak program agroforestri pangan dilakukan di Desa Cikawung, Indramayu, dengan integrasi padi lahan kering dan tanaman serbaguna (MPTS). Kegiatan ini mencakup 5 hektar lahan di Hutan Kemasyarakatan KTH Tani Jaya 4, dan akan diimplementasikan di 26 titik lokasi di 17 provinsi, dengan total pengembangan tahap pertama mencapai 111.176,18 hektar.
Nota Kesepahaman: Menhut dan Mentan juga menandatangani nota kesepahaman untuk mensinergikan program kehutanan dan pertanian guna mencapai swasembada pangan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Kesimpulan: Program agroforestri ini merupakan langkah strategis dalam upaya Indonesia mencapai swasembada pangan. Kolaborasi antara Kemenhut dan Kementan, serta dukungan dari pemerintah, menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan pemanfaatan lahan yang optimal dan integrasi tanaman pangan dan pohon, program ini berpotensi besar untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan masyarakat.