100 Hari Kerja: 87.736 Unit Rumah Subsidi Terealisasi
Dalam 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo, realisasi KPR Subsidi mencapai 87.736 unit rumah, terdiri dari FLPP, Tapera, dan unit yang sedang dalam proses akad kredit dan konstruksi.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, baru-baru ini mengumumkan capaian signifikan dalam Program Tiga Juta Rumah. Dalam 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto (20 Oktober 2024 - 30 Januari 2025), sebanyak 87.736 unit rumah subsidi telah terealisasi.
Capaian KPR Subsidi ini mencakup berbagai sumber. Rinciannya meliputi 36.118 unit rumah dari skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), 1.384 unit dari akad Tapera (khusus Aparatur Sipil Negara/ASN), dan 50.234 unit rumah yang kini tengah dalam proses persetujuan akad kredit dan tahap konstruksi. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan akses perumahan yang terjangkau bagi masyarakat.
Kementerian PKP juga tengah berupaya mengoptimalkan anggaran. Salah satu strategi yang dijalankan adalah merevisi desain porsi dana APBN dengan perbankan untuk program FLPP. Tujuannya adalah untuk melakukan penghematan APBN sekaligus meningkatkan jumlah penyaluran KPR FLPP tanpa menambah beban anggaran.
Anggaran FLPP 2025 telah ditetapkan sebesar Rp28,2 triliun untuk 220.000 unit rumah. Dengan revisi porsi penyaluran FLPP yang tengah disiapkan, diharapkan realisasi penyaluran KPR Subsidi dapat melampaui target yang telah ditetapkan.
Program KPR FLPP menjadi fokus utama dalam Peta Jalan Program Tiga Juta Rumah. Peta jalan ini merupakan strategi pemerintah untuk mencapai target tiga juta rumah per tahun dengan kolaborasi lintas sektoral. Kementerian PKP berkomitmen untuk melibatkan semua pemangku kepentingan di sektor perumahan dalam upaya ini.
Selain itu, Menteri Sirait juga berencana untuk mendorong penetapan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pembangunan perumahan di perkotaan. Integrasi pembangunan perumahan dengan moda transportasi umum menjadi poin penting dalam rencana ini. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi penghuni rumah subsidi.
Program KPR FLPP sendiri telah diluncurkan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Program ini memberikan kemudahan akses kredit pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan tertentu. Dana pemerintah dikelola dan disalurkan melalui beberapa bank nasional.
KPR FLPP dinilai sangat krusial bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah dengan harga dan cicilan terjangkau. Program ini, yang dimulai sejak 2010, sangat mendukung pencapaian Program Tiga Juta Rumah. Bantuan pembiayaan KPR FLPP sangat dibutuhkan untuk memberikan kesempatan masyarakat memiliki rumah dengan cicilan tetap dan tenor yang panjang.