11 Calon Rektor Unair Paparkan Visi di Uji Masyarakat Kampus
Sebelas calon Rektor Universitas Airlangga memaparkan visi dan misi mereka dalam uji publik di Kampus C Unair, Surabaya, untuk mendapat dukungan civitas akademika sebelum pemilihan rektor Juni 2025.

Sebanyak 11 calon Rektor Universitas Airlangga (Unair) beradu gagasan dalam uji masyarakat kampus yang berlangsung di Garuda Mukti, Kampus C Unair, Surabaya, pada 11-13 Maret 2025. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi para calon untuk memperkenalkan visi, misi, dan program kerja mereka kepada civitas akademika, alumni, dan masyarakat kampus secara luas. Proses ini merupakan tahapan krusial dalam rangkaian pemilihan Rektor Unair yang dijadwalkan selesai pada Juni 2025.
Wakil Ketua Pemilihan Rektor Unair, Hadi Subhan, menjelaskan tujuan utama uji masyarakat kampus ini. "Agar civitas akademika mengetahui program-program para calon rektor dan bisa berinteraksi dengan mereka. Hal ini penting karena mereka yang terpilih akan memimpin universitas ke depan," ujarnya seusai uji masyarakat kampus hari pertama. Interaksi langsung ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada masyarakat kampus tentang kepemimpinan yang akan mereka pilih.
Proses pemaparan gagasan ini diawasi ketat oleh tim penilai yang terdiri dari guru besar Unair. Penilaian dilakukan secara objektif, memastikan integritas dan transparansi proses seleksi. "Tim penilai berasal dari fakultas yang tidak memiliki calon rektor, serta tidak memiliki afiliasi dengan salah satu calon," tegas Hadi Subhan, menekankan komitmen terhadap proses seleksi yang adil dan bebas dari kepentingan pribadi.
Penilaian Objektif dan Tahapan Seleksi
Penilaian terhadap paparan gagasan para calon rektor bersifat kualitatif. Hasil penilaian ini akan menjadi pertimbangan penting bagi Senat Akademik dalam fit and proper test selanjutnya. Dari 11 calon awal, nantinya akan dipilih tiga kandidat terbaik yang akan melaju ke tahap pemilihan oleh Majelis Wali Amanat. Proses seleksi yang bertahap ini bertujuan untuk memastikan terpilihnya rektor yang paling tepat dan mampu membawa Unair ke arah yang lebih baik.
Uji masyarakat kampus berlangsung selama tiga hari. Hari pertama menyaksikan empat calon memaparkan visi mereka, diikuti empat calon lainnya di hari kedua, dan tiga calon terakhir di hari ketiga. Jadwal yang terstruktur ini memberikan kesempatan yang adil bagi setiap calon untuk menyampaikan program kerjanya kepada masyarakat kampus.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi calon rektor Unair adalah masalah pendanaan. Hadi Subhan menekankan perlunya inovasi dalam mencari sumber dana alternatif. "Pemerintah tidak dapat memberikan pendanaan penuh, sementara di sisi lain ada kebijakan efisiensi dan tidak boleh ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam menggali sumber dana lain, seperti hilirisasi produk dan kerja sama dengan industri serta masyarakat," jelasnya. Inovasi dan kemandirian finansial menjadi poin penting dalam visi para calon rektor.
Harapan untuk Kepemimpinan Unair di Masa Depan
Hadi Subhan berharap rektor terpilih nantinya mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Unair dan menjawab berbagai tantangan yang ada. Selain masalah pendanaan, rektor terpilih juga diharapkan mampu memimpin Unair menghadapi berbagai tantangan global di bidang pendidikan tinggi. Kepemimpinan yang visioner dan inovatif sangat dibutuhkan untuk memastikan Unair tetap menjadi universitas terkemuka di Indonesia.
Proses pemilihan rektor Unair ini menjadi sorotan penting bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Proses yang transparan dan objektif diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang tepat untuk membawa Unair menuju kemajuan dan kejayaannya di masa depan. Partisipasi aktif dari civitas akademika, alumni, dan masyarakat kampus dalam uji masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun Unair yang lebih baik.
Dengan berakhirnya uji masyarakat kampus, tahapan selanjutnya adalah fit and proper test oleh Senat Akademik. Setelah itu, tiga calon terbaik akan dipilih untuk kemudian dipilih oleh Majelis Wali Amanat. Proses ini diharapkan dapat menghasilkan rektor yang tepat dan mampu menjawab tantangan pendidikan tinggi di masa depan.