Unair Buka Pendaftaran Rektor Periode 2025-2030
Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran calon rektor periode 2025-2030 pada 10-21 Februari 2025, dengan proses seleksi yang ketat dan transparan hingga pelantikan pada 17 Juni 2025.
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya resmi membuka pendaftaran calon rektor untuk periode 2025-2030. Proses seleksi yang ketat akan berlangsung mulai 3 Februari hingga 17 Juni 2025. Pendaftaran calon rektor sendiri dibuka cukup singkat, yaitu pada 10 hingga 21 Februari 2025.
Menurut Ketua Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) Unair, Prof. Suryanto, proses seleksi akan melalui beberapa tahap. Tahapan tersebut meliputi sosialisasi di tiga kampus Unair, uji masyarakat kampus, hingga pemilihan akhir oleh Majelis Wali Amanat (MWA). Sosialisasi akan menjadi langkah awal, memberikan informasi penting bagi calon pendaftar dan civitas akademika.
Setelah periode pendaftaran, verifikasi berkas akan dilakukan pada 24-28 Februari 2025. Pengumuman hasil penjaringan akan diumumkan pada 3-5 Maret 2025, diikuti dengan uji masyarakat kampus pada 10-21 Maret 2025. Tahapan selanjutnya adalah uji kepatutan dan kelayakan pada 14-17 April 2025, dengan pengumuman hasil pada 21-23 April 2025.
Puncaknya, pemilihan calon rektor oleh MWA dijadwalkan pada Mei 2025. Rektor terpilih akan dilantik pada 17 Juni 2025. Proses yang panjang ini menandakan komitmen Unair dalam memilih pemimpin yang tepat. Calon rektor harus memenuhi sejumlah syarat penting, termasuk memiliki gelar doktor dan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
Prof. Suryanto menekankan pentingnya memenuhi persyaratan dan memperhatikan tenggat waktu pendaftaran. "Pendaftaran tidak bisa dilakukan mendadak," ujarnya. Beliau menyarankan calon pendaftar untuk mempersiapkan berkas dengan teliti, mengingat banyak formulir yang perlu diisi. Keseriusan dan kesiapan administrasi menjadi kunci dalam proses seleksi ini.
Sementara itu, Ketua Senat Akademika Unair, Prof. Nursalam, berharap proses pemilihan berlangsung aman, lancar, dan penuh sportivitas. Ia menekankan pentingnya integritas, inisiatif, intelektualitas, dan kemampuan komunikasi yang mumpuni bagi calon rektor. Seorang pemimpin Unair, menurutnya, harus mampu menjaga keutuhan dan persatuan sivitas akademika.
Prof. Nursalam menambahkan bahwa rektor terpilih harus mengedepankan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi. Harapannya, proses seleksi ini menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi Unair. Ia juga berharap semua pihak dapat menerima hasil pemilihan dengan lapang dada. Informasi lebih lengkap terkait Pilrek Unair dapat diakses melalui laman pilrek.unair.ac.id.