12 Selongsong Peluru Ditemukan di TKP Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Lampung
Penyelidikan tewasnya tiga polisi di Way Kanan, Lampung, menemukan 12 selongsong peluru di lokasi kejadian; satu oknum TNI telah diamankan.

Tragedi penembakan yang menewaskan tiga polisi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada 18 Maret 2024, menyisakan sejumlah pertanyaan. Kejadian ini terjadi di lokasi judi sabung ayam. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengungkapkan penemuan 12 selongsong peluru di tempat kejadian perkara (TKP). Proses penyelidikan melibatkan tim Dirreskrimum, Pomdam Sriwijaya, dan Polres Way Kanan.
Penemuan selongsong peluru ini menjadi petunjuk penting dalam mengungkap kasus tersebut. Kapolda Helmy Santika menekankan bahwa tim akan menganalisis secara mendalam semua bukti dan petunjuk yang ditemukan untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi. Proses identifikasi selongsong peluru, termasuk menentukan arah tembakan, akan dilakukan di laboratorium forensik.
Selain itu, Kapolda juga memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap pelaku penembakan. Pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti penyelidikan hingga pelaku tertangkap dan kasus ini terungkap sepenuhnya. Proses penyelidikan melibatkan kerja sama antara Polri dan TNI, termasuk Pomdam Sriwijaya.
Penyelidikan Mendalam dan Temuan Autopsi
Danrem 043/Garuda Hitam (Gatam), Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, menyatakan bahwa hingga saat ini satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom terkait peristiwa tersebut. Pihaknya meminta masyarakat bersabar menunggu informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini. Proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan.
Hasil autopsi oleh Biddokkes Polda Lampung terhadap jenazah para korban juga telah dirilis. Ajun Komisaris Polisi Anumerta Lusiyanto ditemukan memiliki lubang bekas peluru di dada kanan, dengan arah tembakan dari depan. Proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri.
Aipda Anumerta Petrus Aprianto ditemukan dengan lubang bekas peluru di mata sebelah kiri, dengan arah tembakan dari depan. Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala. Sementara itu, Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta ditemukan dengan lubang bekas peluru di sisi kiri bibir, menembus rongga mulut. Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala bagian belakang dan tenggorokan.
Semua temuan ini akan menjadi bagian penting dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung. Informasi detail dari hasil autopsi akan membantu tim penyidik untuk merekonstruksi kejadian dan mengidentifikasi pelaku penembakan.
Kerja Sama TNI-Polri
Kerja sama antara TNI dan Polri dalam penyelidikan kasus ini menunjukkan komitmen untuk mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan bagi para korban. Proses penyelidikan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk laboratorium forensik dan Pomdam Sriwijaya, menunjukkan keseriusan dalam mengungkap kasus ini secara tuntas.
Proses pengungkapan kasus ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi keluarga korban. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting akan pentingnya keamanan dan penegakan hukum di wilayah tersebut. Publik menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung.
Dengan ditemukannya 12 selongsong peluru di TKP, diharapkan dapat mempermudah proses penyelidikan dan mengungkap secara detail kronologi kejadian. Informasi lebih lanjut akan diumumkan secara resmi oleh pihak berwajib setelah proses penyelidikan selesai dilakukan.
Proses penyelidikan yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan informasi secara berkala kepada publik terkait perkembangan kasus ini.