Komnas HAM Pantau Penembakan Polisi di Lampung, Desak Pengungkapan Tuntas
Komnas HAM memantau insiden penembakan tiga polisi di Lampung saat penggerebekan sabung ayam, mendesak pengungkapan tuntas dan penegakan hukum yang adil dan transparan.

Tragedi penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian saat penggerebekan lokasi sabung ayam di Way Kanan, Lampung pada Senin, 17 Maret 2023, telah mengundang perhatian luas. Kejadian ini menewaskan AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) langsung bergerak cepat dengan melakukan pemantauan proaktif atas insiden tersebut, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan mendesak agar kasus ini diusut tuntas.
Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, menyatakan bahwa Komnas HAM tengah memantau secara proaktif peristiwa penembakan tersebut. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu, 22 Maret 2023. Komnas HAM juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya para anggota kepolisian tersebut. Pihaknya menekankan pentingnya proses penegakan hukum yang adil dan transparan untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi.
Insiden ini bermula dari penggerebekan lokasi sabung ayam di Way Kanan yang dilakukan oleh anggota kepolisian pada Senin, 17 Maret 2023. Dalam peristiwa tersebut, tiga personel Polri gugur akibat penembakan. Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmy Santika, telah menetapkan satu orang tersangka berinisial Z atas kasus perjudian sabung ayam. Namun, tersangka Z bukanlah pelaku penembakan, melainkan terlibat dalam penyelenggaraan judi sabung ayam tersebut.
Investigasi Gabungan dan Desakan Komnas HAM
Komnas HAM mengapresiasi langkah investigasi gabungan yang dilakukan oleh Kodam II Sriwijaya dan Polda Lampung untuk mengusut tuntas insiden penembakan ini. Uli Parulian Sihombing menambahkan bahwa Komnas HAM mendesak agar kasus ini diungkap secara tuntas dan transparan. Tidak hanya itu, Komnas HAM juga meminta adanya penegakan hukum, baik secara etik maupun pidana, terhadap dugaan penyelenggaraan judi sabung ayam yang menjadi latar belakang peristiwa tersebut. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Kapolda Lampung menjelaskan bahwa tersangka Z mengetahui informasi mengenai lokasi judi sabung ayam dari beberapa temannya yang masih buron. Undangan untuk kegiatan perjudian tersebut bahkan disebarluaskan oleh seorang oknum TNI berinisial B melalui media sosial. Informasi ini kemudian sampai ke pihak kepolisian, yang kemudian memerintahkan penggerebekan lokasi sabung ayam tersebut.
Dari keterangan Kapolda Lampung, diketahui bahwa saat penggerebekan berlangsung, terjadi beberapa kali letusan senjata api yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota Polri. Pihak kepolisian juga telah memeriksa 13 anggota Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin yang terlibat dalam penindakan. Empat di antaranya mengaku melihat seorang oknum TNI melakukan penembakan menggunakan senjata laras panjang.
Peran Oknum TNI dan Proses Hukum
Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, menyatakan bahwa dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tersebut masih berstatus saksi dan tengah menjalani pemeriksaan di Denpom II/3 Lampung. Proses hukum terhadap para oknum TNI ini menjadi bagian penting dalam mengungkap seluruh rangkaian peristiwa penembakan tersebut. Penting untuk memastikan keadilan ditegakkan dan semua pihak yang bertanggung jawab diproses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas dan transparan dalam menangani kasus-kasus kejahatan, termasuk perjudian. Komnas HAM berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang. Proses investigasi dan penegakan hukum yang tuntas sangat penting untuk memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga serta menjaga kepercayaan publik terhadap penegak hukum.
Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat mengungkap seluruh fakta dan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Komnas HAM akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa proses penegakan hukum berjalan secara adil dan transparan.