Penembakan Polisi di Lampung: PR Pimpinan TNI untuk Tegakkan Disiplin Anggota
Kasus penembakan tiga polisi di Lampung oleh oknum TNI menjadi pekerjaan rumah bagi pimpinan TNI untuk mendisiplinkan anggotanya dan menindak tegas pelaku.

Tragedi Penembakan di Lampung: Tiga Polisi Gugur dalam Penggerebekan Judi Sabung Ayam
Pada Senin, 17 Maret 2023, tiga anggota kepolisian gugur dalam sebuah peristiwa penembakan di Way Kanan, Lampung. Kejadian ini bermula saat mereka menggerebek lokasi perjudian sabung ayam. Insiden ini melibatkan dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI yang diduga menjadi beking tempat perjudian tersebut. Penembakan menewaskan Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar tentang penegakan hukum dan disiplin di kalangan aparat keamanan.
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menekankan bahwa peristiwa ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pimpinan TNI untuk menegakkan disiplin dan hukum di tubuh institusi tersebut. Peristiwa ini juga menggarisbawahi pentingnya evaluasi internal TNI untuk meningkatkan pembinaan prajurit dan menjaga kepercayaan publik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menyatakan komitmen untuk melakukan investigasi tuntas terhadap kasus ini. Hal ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Sukamta, yang berharap agar investigasi ini dapat mengungkap seluruh fakta dan memberikan keadilan bagi para korban.
Tanggung Jawab Pimpinan TNI dalam Menjaga Disiplin Anggota
Sukamta menegaskan bahwa pimpinan TNI memiliki tanggung jawab besar untuk mendisiplinkan anggotanya. Ia mendesak agar TNI melakukan evaluasi internal untuk meningkatkan pembinaan prajurit. Kepercayaan publik terhadap TNI, menurutnya, akan tergerus jika kasus serupa terus berulang. "Ini menjadi PR untuk pimpinan TNI agar menertibkan anggota-anggotanya supaya disiplin dalam mematuhi hukum dan tidak bertindak anarkis kepada sesama anak bangsa," tegas Sukamta.
Lebih lanjut, Sukamta menekankan pentingnya hukuman maksimal bagi pelaku penembakan. Menurutnya, tindakan pelaku merupakan pelanggaran kriminal serius yang tidak hanya menghilangkan nyawa tiga penegak hukum, tetapi juga memfasilitasi aktivitas perjudian ilegal. "Pelaku sebagai aparat yang melakukan pelanggaran kriminal wajib mendapat hukuman setimpal," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh prajurit TNI untuk senantiasa setia kepada Sapta Marga dan Delapan Wajib TNI, baik dalam tugas profesional maupun kehidupan sehari-hari. "TNI ini menjadi harapan bangsa Indonesia. Jangan sampai rapuh gara-gara ketidakdisiplinan yang mengkhianati sumpah prajurit," tuturnya.
Investigasi dan Sanksi Tegas
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah sepakat untuk mengawal secara ketat proses investigasi kasus penembakan ini. Hal ini menunjukkan komitmen kedua institusi untuk mengungkap kebenaran dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.
Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Infanteri Eko Syah Putra Siregar, juga memastikan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada oknum TNI yang terlibat dalam penembakan tersebut. Pernyataan ini memberikan harapan akan adanya proses hukum yang transparan dan adil.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi institusi Polri dan seluruh rakyat Indonesia. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, serta menegakkan supremasi hukum.
Dukacita mendalam disampaikan atas gugurnya tiga personel Polri dalam peristiwa penembakan tersebut. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali di masa mendatang.