12 Strategi Cegah Karies Gigi Anak: Menuju Indonesia Bebas Karies 2030
Prof. Febriana Setiawati dari UI merekomendasikan 12 strategi pencegahan karies gigi anak usia dini untuk mewujudkan Indonesia bebas karies pada 2030, meliputi edukasi, kebijakan kesehatan, akses pelayanan, dan dukungan anggaran.

Depok, 28 Januari 2024 - Guru Besar Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan FKG UI, Prof. Dr. drg. Febriana Setiawati, mengungkapkan 12 strategi ampuh untuk mencegah karies gigi pada anak, demi mewujudkan visi Indonesia Bebas Karies 2030. Karies gigi, penyakit umum pada anak di negara berkembang, ternyata berdampak luas, bukan hanya pada kesehatan mulut saja.
Prof. Febriana memaparkan 12 strategi yang selaras dengan pedoman WHO dan cita-cita Indonesia Emas 2045. Strategi ini mencakup berbagai pendekatan, mulai dari edukasi hingga kebijakan publik. Mengapa strategi ini penting? Karena karies gigi pada anak berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, kualitas hidup, dan perekonomian keluarga. Hal ini diperparah oleh berbagai faktor seperti bakteri, konsumsi gula berlebih, dan faktor sosial ekonomi.
Berikut 12 strategi kunci yang direkomendasikan:
- Promosi pola makan sehat
- Penggunaan fluorida
- Edukasi kesehatan mulut di komunitas
- Pemeriksaan dan deteksi dini karies
- Penguatan kebijakan kesehatan masyarakat
- Integrasi kesehatan gigi dengan kesehatan umum
- Meningkatkan dan memperluas akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Penyediaan insentif bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil
- Kampanye nasional tentang dampak karies pada masa depan anak
- Meningkatkan penelitian dan data untuk pengembangan sistem monitoring dan evaluasi berkelanjutan
- Penggunaan teknologi digital dalam promosi kesehatan gigi dan mulut dan deteksi karies anak usia dini
- Alokasi anggaran yang berkelanjutan untuk pencegahan karies
Prof. Febriana menekankan pentingnya pendekatan multisektoral. Kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial sangat krusial untuk menciptakan program pencegahan yang berkelanjutan. Ia juga menyerukan dukungan kebijakan yang kuat dan anggaran memadai untuk memastikan keberhasilan program ini di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Prof. Febriana menjelaskan bahwa karies gigi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk bakteri, konsumsi karbohidrat tinggi, dan faktor sosial. Oleh karena itu, strategi pencegahan yang efektif haruslah berbasis bukti ilmiah dan selaras dengan pedoman WHO. Dengan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan bebas karies, mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan generasi anak-anak Indonesia yang lebih sehat, bebas dari karies, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045," tegas Prof. Febriana.