Menteri PPPA Dorong Konsumsi Sayur Siswa: Menuju Generasi Emas 2045
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menekankan pentingnya konsumsi sayur bagi siswa Indonesia untuk menciptakan generasi sehat dan cerdas, serta menjelaskan pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam upaya pemerintah menyi

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, baru-baru ini menyoroti pentingnya konsumsi sayur bagi para siswa Indonesia. Dalam kunjungan kerja ke Bali, Menteri Arifatul menemukan rendahnya minat makan sayur di kalangan siswa, khususnya dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan penting ini disampaikan langsung kepada para siswa di Jakarta pada Sabtu, 18 Januari. Menteri Arifatul menjelaskan, "Penting lho makan sayur, karena sayuran itu mengandung zat yang sangat dibutuhkan tubuh kita, supaya nanti sudah besar jadi generasi emas." Beliau menekankan betapa krusialnya asupan nutrisi yang seimbang bagi tumbuh kembang anak.
Hasil kunjungan kerja Menteri Arifatul ke SDN 7 Subagan dan MTsN Karangasem, Bali pada Jumat, 17 Januari, menunjukkan banyak siswa kurang tertarik dengan menu sayur dalam program MBG. Selain observasi langsung, Menteri Arifatul juga menerima masukan dari peserta program melalui surat kaleng yang berisi berbagai pendapat dan saran.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh penelitian kolaborasi Kementerian PPPA dan Wahana Visi Indonesia (berlangsung Desember 2023 - Juni 2024, melibatkan 6.969 anak di 34 provinsi). Penelitian tersebut mengungkap fakta mengejutkan: 44 persen anak Indonesia tidak makan malam, 32 persen tidak sarapan, dan 18 persen pernah kelaparan karena kehabisan makanan di rumah.
Data ini menggarisbawahi urgensi program MBG. "Hasil ini menunjukkan bahwa program seperti MBG sangat dibutuhkan untuk memastikan anak-anak Indonesia memiliki akses ke makanan bergizi," tegas Menteri Arifatul. Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah kurang gizi dan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang optimal.
Menteri Arifatul menghubungkan pentingnya program MBG dengan visi Indonesia Emas 2045. Beliau menyatakan bahwa anak-anak yang sehat dan cerdas merupakan kunci keberhasilan Indonesia di masa depan. Program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi berkualitas.
Menanggapi rendahnya minat konsumsi sayur, Menteri Arifatul mengajak guru dan orang tua untuk berperan aktif dalam mengedukasi anak. "Makanan bergizi tidak harus mahal. Indonesia kaya dengan berbagai bahan makanan yang bergizi. Tugas kita adalah mengedukasi dan membiasakan anak-anak untuk mengonsumsinya," pesan beliau. Pendidikan gizi seimbang harus dimulai dari rumah dan sekolah.
Melalui Program MBG, Menteri Arifatul berharap anak-anak tidak hanya mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat. Dengan demikian, program ini tidak hanya menyediakan asupan nutrisi, tetapi juga menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.