2,1 Juta Kendaraan Diperkirakan Tinggalkan Jakarta hingga H+2 Lebaran 2025
Wakapolri memprediksi 2,1 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta hingga H+2 Lebaran 2025, dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 29 Maret 2025.

Kepolisian memprediksi lonjakan kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju daerah lain selama periode mudik Lebaran 2025. Wakapolri, Komjen Pol. Ahmad Dofiri, mengumumkan prediksi tersebut seusai peresmian sistem "one way" nasional di Gerbang Tol Cikatama KM 57, Karawang, Jawa Barat, pada Jumat, 28 Maret 2025. Perkiraan tersebut didasarkan pada data arus kendaraan yang telah meninggalkan Jakarta hingga saat itu.
Menurut Wakapolri, hingga Jumat pagi, tercatat sekitar 1,2 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta menuju arah timur Jawa. Angka ini mewakili sekitar 60 persen dari total prediksi kendaraan yang akan keluar Jakarta hingga H+2 Lebaran. Sisanya, diperkirakan akan meninggalkan Jakarta dalam dua hari ke depan, sehingga total kendaraan yang meninggalkan Jakarta diperkirakan mencapai 2,1 juta unit.
Penerapan sistem "one way" nasional mulai KM 70 Tol Cikampek hingga KM 414 Tol Kalikangkung merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi dan mengurai kepadatan lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2025. Sistem ini resmi diterapkan pada Jumat pagi, dan diharapkan dapat membantu kelancaran arus mudik.
Puncak Arus Mudik dan Antisipasi Kepadatan
Wakapolri menjelaskan bahwa puncak arus mudik di Tol Trans Jawa diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025. Meskipun kepadatan lalu lintas diprediksi akan berlanjut hingga dua hari berikutnya, pihak kepolisian menyatakan telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi.
"Sampai tadi pagi ada tercatat kurang lebih 1,2 juta (kendaraan), artinya ini sudah 60 persen, oleh karena itu, hari ini diperkirakan, mudah-mudahan puncaknya arus mudik," jelas Ahmad Dofiri. Pihak kepolisian optimistis mampu mengelola sisa 40 persen kendaraan yang diperkirakan akan keluar Jakarta dalam dua hari ke depan.
Selain sistem "one way", Polri juga menerapkan skema "contraflow" dari KM 47 sampai KM 70 Tol Cikampek untuk membantu mengurai kepadatan. Namun, pengendara yang menggunakan jalur "contraflow" dibatasi kecepatannya demi keamanan dan keselamatan.
Rekayasa Lalu Lintas dan Kerja Sama Antar Instansi
Peresmian sistem "one way" nasional dilakukan secara langsung oleh Wakapolri, didampingi oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (bukan Dudy Purwagandhi). Kehadiran perwakilan Jasa Marga juga menunjukkan adanya kerja sama antar instansi dalam upaya mengatasi kepadatan lalu lintas selama mudik Lebaran.
Penerapan sistem "one way" dan "contraflow" merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan kelancaran arus mudik. Kerja sama yang solid antara kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan Jasa Marga menjadi kunci keberhasilan dalam mengantisipasi dan mengatasi potensi kemacetan.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu meminimalisir kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang hendak merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Kesimpulan
Prediksi 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jakarta hingga H+2 Lebaran 2025 menunjukkan besarnya arus mudik tahun ini. Penerapan sistem "one way" dan "contraflow", serta kerja sama antar instansi terkait, diharapkan mampu mengatasi potensi kemacetan dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.