28 Dubes Berkunjung ke Mataram, Dorong Promosi Pariwisata NTB
Kunjungan 28 duta besar ke Mataram berdampak positif bagi promosi pariwisata NTB, khususnya Kota Mataram, dengan para dubes berkomitmen membantu pengembangan sektor pariwisata daerah tersebut.

Kunjungan 28 duta besar (dubes) dari berbagai negara ke Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 9 Mei 2025, memberikan dampak positif bagi promosi pariwisata daerah tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Cahya Samudra. Para dubes, yang didampingi istri dan perwakilan, menunjukkan antusiasme dan komitmen untuk membantu mempromosikan potensi wisata Mataram dan NTB secara umum.
Dalam kunjungan tersebut, para dubes diajak berkeliling ke sejumlah destinasi unggulan Kota Mataram, termasuk situs-situs bersejarah. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah kelenteng tertua di kawasan Kota Tua Ampenan, yang menyimpan nilai sejarah penting bagi daerah tersebut. Rombongan dubes juga mengunjungi Pantai Ampenan, bekas pelabuhan yang memiliki potensi wisata sejarah yang besar.
Respon positif terlihat dari antusiasme para dubes dan rombongan terhadap kekayaan sejarah, seni, dan budaya yang dimiliki Kota Mataram. Keharmonisan masyarakat multikultur di Kota Mataram juga mendapat apresiasi tinggi dari para tamu negara tersebut. "Dengan warga yang majemuk, masyarakat Kota Mataram sangat welcome dan harmonis," ungkap Cahya Samudra.
Potensi Promosi Pariwisata dan Kerja Sama
Kunjungan para dubes ini diharapkan dapat mendorong promosi pariwisata Kota Mataram dan NTB di kancah internasional. Para dubes telah melihat langsung potensi wisata yang ada, mulai dari situs sejarah hingga keindahan alam dan keramahan masyarakat setempat. Hal ini diyakini akan meningkatkan daya tarik Kota Mataram sebagai destinasi wisata bagi warga negara mereka.
Meskipun peluang investasi dan kerja sama juga terbuka, Cahya Samudra menekankan bahwa kunjungan ini baru merupakan langkah awal. Diperlukan kunjungan lanjutan dan komunikasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan kerja sama yang konkret di bidang pariwisata.
"Untuk menentukan investasi atau kerja sama tentu tidak cukup dengan satu kali kunjungan, karena itu diharapkan para dubes bisa melakukan kunjungan kembali bersama pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti peluang kerja sama," jelas Cahya.
Antusiasme Dubes Rwanda
Di antara para dubes yang berkunjung, Dubes Rwanda mencuri perhatian dengan antusiasmenya yang tinggi, terutama saat berada di Pantai Ampenan. Ia aktif bertanya dalam Bahasa Arab kepada Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk menjalin kerja sama pariwisata antara Kota Mataram dan Rwanda.
"Dubes yang terlihat paling antusias saat tiba di Pantai Ampenan adalah Dubes Rwanda, karena aktif bertanya dalam Bahasa Arab dengan Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman," kata Cahya. "Semoga menjadi pembuka peluang kerja sama pariwisata di untuk Kota Mataram. Kita tunggu seperti apa tindak lanjut ke depan," tambahnya.
Secara keseluruhan, kunjungan 28 dubes ke Kota Mataram memberikan dampak positif bagi promosi pariwisata daerah. Ke depannya, diharapkan akan ada tindak lanjut yang konkret untuk mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan antara Kota Mataram dan negara-negara asal para dubes tersebut. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata dan memperkuat hubungan internasional.