393 Calon Haji Papua Barat dan Sulsel Berangkat ke Tanah Suci
PPIH Embarkasi Makassar memberangkatkan 393 calon haji dari Papua Barat dan Sulawesi Selatan menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji gelombang kedua tahun 2025.

Sebanyak 393 calon haji (JCH) asal Provinsi Papua Barat dan Sulawesi Selatan telah diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Keberangkatan yang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar ini merupakan bagian dari gelombang kedua musim haji 1446 H/2025 M, tepatnya Kloter 23. Pemberangkatan ini menandai dimulainya gelombang kedua perjalanan haji tahun ini.
Para JCH, yang terdiri dari berbagai daerah di kedua provinsi tersebut, berangkat pada Sabtu, 17 Mei 2025, pukul 18.10 WITA dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi dengan pesawat GIA 1123. Kepala Bidang Pembinaan Jamaah dan Petugas PPIH Embarkasi Makassar, Aminuddin, menjelaskan bahwa ini merupakan keberangkatan pertama untuk gelombang kedua musim haji tahun ini.
Sesuai imbauan Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdul Basir, para jamaah telah mengenakan kain ihram sebelum keberangkatan. Hal ini untuk mempermudah pelaksanaan umrah wajib setibanya di Makkah. Imbauan ini ditekankan kembali oleh Aminuddin, yang juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan di antara jamaah, mengingat Kloter 23 didominasi oleh JCH asal Papua Barat.
Kloter 23: Gabungan Jamaah Papua Barat dan Sulawesi Selatan
Kloter 23 terdiri dari 283 calon haji dari Papua Barat, 37 dari Kabupaten Maros, 16 dari Kota Makassar, serta 1 calon haji masing-masing dari Kabupaten Gowa dan Luwu Timur. Selain itu, terdapat 7 petugas kloter yang semuanya berasal dari Papua Barat. Komposisi jamaah yang beragam ini menunjukkan kerjasama antar daerah dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Aminuddin menekankan pentingnya mengenakan kain ihram sebelum meninggalkan asrama haji Makassar. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan ibadah setelah tiba di tanah suci, mengingat kesulitan berganti pakaian di pesawat atau bandara Jeddah. Ia juga kembali mengingatkan para jamaah untuk menjaga persatuan dan kebersamaan selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.
"Kembali saya ingatkan imbauan Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi agar seluruh jamaah gelombang kedua memakai pakaian ihram dari tanah air sehingga pada saatnya tiba tinggal berniat mengingat sulitnya berganti pakaian di pesawat atau di bandara Jeddah," ucap Aminuddin. Ia juga menambahkan, "Tolong jaga persatuan dan kebersamaan. Kloter ini adalah gabungan Papua Barat dan Sulsel tapi kan jamaah Papua ini banyak juga dari sini (Sulsel). Jadi penggabungan ini tidak ada masalah, karena kita adalah satu."
Pesan Moral dan Persiapan Haji
Persiapan yang matang dan imbauan untuk mengenakan ihram sebelum keberangkatan menunjukkan keseriusan PPIH dalam memastikan kelancaran ibadah haji bagi para jamaah. Pesan moral tentang persatuan dan kebersamaan juga penting untuk menciptakan suasana harmonis dan saling mendukung di antara para jamaah selama berada di tanah suci.
Keberangkatan Kloter 23 menandai langkah penting dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Semoga para jamaah diberikan kelancaran dan keselamatan dalam menjalankan ibadah haji dan kembali ke tanah air dengan selamat.
Komposisi jamaah dalam Kloter 23 juga mencerminkan keberagaman Indonesia. Kerjasama antar daerah dalam penyelenggaraan ibadah haji menunjukkan semangat kebersamaan dan solidaritas nasional.
Semoga keberangkatan ini menjadi berkah bagi para jamaah dan seluruh Indonesia.