4.000 Warga NTB Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis, Capaian Signifikan dalam Satu Bulan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di NTB telah dimanfaatkan oleh 4.000 orang dalam sebulan, melampaui target awal dan menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Mataram, 19 Maret 2025 - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pada 10 Februari 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mencatat capaian signifikan. Sebanyak 4.000 warga NTB telah memanfaatkan layanan ini dalam waktu satu bulan, melampaui ekspektasi awal. Program ini dilaksanakan melalui 177 puskesmas di delapan kabupaten dan dua kota di NTB, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri, menyampaikan kabar baik ini di Mataram. "Di Nusa Tenggara Barat sudah berada pada angka 4.000 orang lebih yang sudah melaksanakan (cek kesehatan gratis) dari 6.000 orang yang mendaftar," ungkap Fikri. Meskipun tiga puskesmas di Bima dan Lombok Timur belum melaporkan data, capaian keseluruhan mencapai 99 persen, menempatkan NTB di peringkat sembilan nasional dalam program CKG.
Pemerintah pusat menargetkan 10.000 peserta CKG di NTB. Meskipun angka tersebut belum tercapai, capaian 4.000 peserta dalam satu bulan dinilai sangat positif. "Selama sebulan ini kemajuannya cukup positif. Kami malah diminta target paling tidak 100 kunjungan per hari," tambah Fikri. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat NTB terhadap program kesehatan gratis ini.
Layanan Cek Kesehatan Gratis dan Cara Pendaftaran
Program CKG di NTB berfokus pada upaya promotif dan preventif, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit. Layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini sangat komprehensif. Mulai dari pemeriksaan kesehatan bayi baru lahir, deteksi penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan kanker, hingga pemeriksaan kesehatan indera (mata, telinga, dan gigi).
Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini, terdapat beberapa langkah mudah yang perlu dilakukan. Pertama, unduh aplikasi SatuSehat. Kemudian, isi biodata diri dan pilih tanggal pemeriksaan untuk mendapatkan tiket pemeriksaan. Anggota keluarga yang tidak memiliki ponsel, seperti anak-anak atau lansia, dapat ditambahkan sebagai profil tertaut pada akun SatuSehat anggota keluarga lainnya. Setelah mendaftar, tunggu notifikasi jadwal pemeriksaan. Saat datang ke puskesmas, bawalah identitas diri seperti KTP, Kartu Keluarga, KIA (untuk balita dan anak prasekolah), tiket pemeriksaan dari aplikasi, dan formulir kuesioner skrining mandiri yang telah diisi.
"Ini bagian penting bagi kami untuk melakukan skrining lebih awal agar masyarakat lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif. Jadi, cepat diketahui status kesehatannya dan ketika ada penyakit cepat diintervensi," jelas Fikri. Program ini diharapkan dapat mendeteksi penyakit sejak dini, sehingga penanganan dapat dilakukan secara lebih efektif dan terarah.
Keberhasilan program ini juga menunjukkan pentingnya akses teknologi informasi dalam meningkatkan layanan kesehatan. Penggunaan aplikasi SatuSehat memudahkan masyarakat untuk mendaftar dan mengakses layanan CKG. Ke depan, diharapkan program ini dapat terus ditingkatkan dan menjangkau lebih banyak masyarakat NTB.
- Pemeriksaan kesehatan bayi baru lahir
- Deteksi penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes, kanker)
- Pemeriksaan kesehatan indera (mata, telinga, gigi)
Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan meningkat dan angka kejadian penyakit dapat ditekan.