60 Siswa SMK Jatim Ikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Nasional
Dinas Pendidikan Jawa Timur memfasilitasi 60 siswa SMK dari berbagai daerah untuk mengikuti uji sertifikasi kompetensi nasional berbasis KKNI, guna meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.

Surabaya, 11 Mei 2024 - Dalam upaya meningkatkan daya saing lulusan SMK Jawa Timur, Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim memfasilitasi 60 siswa dari berbagai SMK untuk mengikuti uji sertifikasi kompetensi nasional. Uji sertifikasi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ini diselenggarakan pada Sabtu, 10 Mei 2024, di Surabaya. Kegiatan ini menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan, Siapa yang terlibat, Di mana kegiatan berlangsung, Kapan kegiatan dilaksanakan, Mengapa kegiatan penting, dan Bagaimana prosesnya.
Kepala Disdik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan pentingnya program ini sebagai pengakuan resmi atas kompetensi siswa. "Dengan sertifikasi ini, siswa memiliki portofolio yang nyata, tidak sekadar kemampuan praktis, tapi juga bukti legal atas kompetensinya," ujar Aries. Hal ini memberikan nilai tambah bagi para siswa dalam memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif.
Sertifikasi ini mencakup empat bidang keahlian, yaitu tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik pendingin tata udara. Kerja sama dengan lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) di bawah naungan Ditjen Vokasi Kemendikdasmen memastikan standar dan kualitas sertifikasi yang terjamin. Program ini merupakan bukti komitmen Disdik Jatim dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Jawa Timur.
Peningkatan Kompetensi dan Kesiapan Kerja
Menurut Aries Agung Paewai, pelatihan keterampilan tanpa sertifikasi belum optimal untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Sertifikasi memberikan bukti nyata atas kemampuan siswa, sehingga lebih mudah diterima oleh dunia usaha dan industri (DUDI). Hasil peninjauan pelaksanaan uji sertifikasi menunjukkan siswa memiliki keterampilan yang baik, meskipun materi uji dari LSK diakui cukup sulit.
Meskipun demikian, semangat para siswa dalam mengikuti uji kompetensi sangat tinggi. "Kami berharap semua peserta bisa lulus. Meski tantangan cukup berat, anak-anak menunjukkan semangat luar biasa," kata Aries. Hal ini menunjukkan dedikasi dan komitmen siswa dalam meningkatkan kompetensi diri.
Program sertifikasi ini telah berjalan sejak tahun 2021, dengan fokus pada SMK di wilayah pinggiran yang memiliki keterbatasan fasilitas pendukung kompetensi siswa. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam pemerataan akses pendidikan dan kesempatan bagi seluruh siswa di Jawa Timur.
Proses Pelatihan dan Persiapan
Kepala UPT Pengembangan Teknologi dan Kajian Kompetensi (PTKK) Disdik Jatim, Endang Winarsih, menjelaskan bahwa peserta telah mengikuti pelatihan reguler dan akselerasi sebelum uji sertifikasi. "Soal teori diberikan langsung oleh LSK pusat secara daring. Meskipun pelatihan hanya tujuh hari, kami optimistis hasilnya baik," kata Endang.
Pelatihan intensif yang diberikan bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi uji kompetensi yang menantang. Komitmen dan kerja keras dari para pengajar dan siswa terlihat dalam proses persiapan yang singkat namun efektif ini. Dengan demikian, diharapkan para siswa memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi ujian.
Meskipun waktu pelatihan relatif singkat, pihak Disdik Jatim optimis para siswa mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dukungan dan bimbingan yang diberikan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja.
Harapan untuk Masa Depan
Endang Winarsih berharap, siswa yang lulus uji kompetensi dapat lebih siap menghadapi dunia kerja, baik tingkat nasional maupun internasional. Sertifikasi ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka dalam membangun karier. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi siswa, tetapi juga membuka peluang kerja yang lebih luas.
Secara keseluruhan, program sertifikasi ini merupakan langkah strategis Disdik Jatim dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.