63 Tahun Mencerahkan Bangsa: Peran Televisi Edukasi Kunci Literasi Budaya dan Ekonomi Kreatif
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, soroti vitalnya peran televisi edukasi dalam menyebarkan nilai-nilai pendidikan dan memperkuat literasi budaya di tengah masyarakat.

Jakarta – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menyoroti peran krusial televisi sebagai medium penyebaran nilai-nilai edukasi di tengah masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri konser "63 Tahun Mencerahkan Bangsa" yang diselenggarakan oleh stasiun televisi negara TVRI. Acara tersebut berlangsung di Jakarta pada Kamis, menegaskan kembali posisi strategis televisi dalam ekosistem informasi dan budaya.
Menurut Irene Umar, televisi, sebagai bagian integral dari ekonomi kreatif, tetap memiliki relevansi tinggi. Hal ini terutama dalam upaya memperkuat literasi budaya dan mendistribusikan informasi ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh akses internet. Penekanannya pada jangkauan televisi menunjukkan pentingnya media ini dalam memastikan pemerataan informasi dan pendidikan.
Dalam keterangan tertulis kementerian yang diterima pada Jumat, Umar menggambarkan TVRI sebagai simbol ketahanan dan adaptabilitas. Meskipun menghadapi berbagai perubahan teknologi, TVRI berhasil mempertahankan identitasnya sebagai lembaga penyiaran publik. Ini menunjukkan komitmen TVRI untuk terus melayani masyarakat dan berinovasi di tengah dinamika media.
Televisi sebagai Pilar Literasi Budaya dan Informasi
Irene Umar menegaskan bahwa televisi memegang peranan penting sebagai pilar dalam membangun literasi budaya di Indonesia. Kemampuannya menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil, menjadikan televisi alat yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai luhur dan informasi penting. Ini membantu memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam akses pengetahuan.
TVRI, sebagai stasiun televisi publik, telah membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan zaman. Meskipun banyak yang berasumsi bahwa penyiaran publik lambat dalam beradaptasi, Umar menyaksikan sendiri bagaimana TVRI terus berevolusi. Stasiun ini responsif terhadap kebutuhan kontemporer, tetap hadir dan relevan dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.
Peran televisi tidak hanya sebatas penyedia hiburan, tetapi juga sebagai agen pencerah. Melalui program-program edukatif dan informatif, televisi berkontribusi pada peningkatan wawasan dan pemahaman masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan berbudaya.
TVRI: Adaptasi dan Penggerak Ekonomi Kreatif
Langkah TVRI untuk menawarkan konten on-demand merupakan adaptasi cerdas terhadap kebiasaan menonton generasi muda saat ini. Inovasi ini memungkinkan pemirsa untuk mengakses tayangan kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan preferensi mereka. Transformasi digital ini menunjukkan keseriusan TVRI dalam mengikuti perkembangan teknologi.
Umar juga mendorong TVRI untuk terus membuka diri terhadap kolaborasi lintas subsektor, seperti musik, film, dan animasi. Kolaborasi semacam ini diharapkan dapat menghasilkan konten yang lebih beragam dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun global. Sinergi antarindustri kreatif akan memperkaya khazanah penyiaran Indonesia.
Sebagai penggerak ekonomi kreatif, TVRI terus berperan aktif melalui transformasi digital dan kerja sama lintas sektor. Stasiun ini tidak hanya menjadi penyedia informasi, tetapi juga motor penggerak penguatan identitas budaya. Selain itu, TVRI turut memperluas distribusi karya kreatif dan meningkatkan daya saing subsektor penyiaran.
Potensi Televisi sebagai Panggung Talenta Kreatif Nasional
Televisi memiliki potensi besar untuk berfungsi sebagai jembatan penghubung antar subsektor ekonomi kreatif. Dengan jangkauan luas dan pengaruhnya, televisi dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan berbagai bentuk karya seni dan kreativitas. Ini membuka peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk menjangkau audiens yang lebih besar.
TVRI, khususnya, memiliki kapasitas untuk menjadi panggung bagi banyak talenta kreatif di Indonesia. Mulai dari musisi, sineas, animator, hingga seniman pertunjukan, semuanya dapat menemukan wadah untuk berekspresi dan menunjukkan karya mereka. Ini akan mendorong pertumbuhan ekosistem kreatif secara keseluruhan.
Irene Umar menyatakan bahwa kini adalah saatnya bagi televisi untuk bangkit sebagai mesin pertumbuhan baru dalam ekonomi kreatif Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi yang ada dan terus berinovasi, televisi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang pembangunan dan pemberdayaan.