Menguasai Bahasa Asing: Kunci Indonesia Maju di Era Digital
Deputi Menparekraf Irene Umar tekankan pentingnya penguasaan bahasa asing bagi kemajuan Indonesia di dunia digital, dibarengi program peningkatan literasi teknologi.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing, terutama dalam dunia digital, yang masih menjadi tantangan bagi banyak warga Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers pada Jumat, 21 Februari 2024, terkait acara Dicoding Connect 2025.
Menurut Irene, penguasaan bahasa asing merupakan kunci bagi Indonesia untuk tidak hanya dilihat sebagai pasar, tetapi juga sebagai kreator di kancah internasional. Ia menambahkan, "Kita harus belajar berbicara dalam bahasa mereka untuk memajukan Indonesia. Kita perlu relevan dengan dunia luar agar Indonesia dilihat bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai kreator."
Acara Dicoding Connect 2025 sendiri menjadi wadah bagi para pengembang, mentor, dan pelaku industri teknologi untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menjalin koneksi. Kehadiran acara ini dinilai Irene dapat memperluas perspektif dan menciptakan peluang kolaborasi di industri digital.
Inisiatif Kemenparekraf Dorong Literasi Digital
Kementerian Ekonomi Kreatif juga turut serta dalam mendorong kemajuan dunia digital di Indonesia. Salah satu program andalannya adalah 'Emak-Emak Matic', yang bertujuan meningkatkan literasi teknologi di kalangan ibu rumah tangga. Program ini menyasar seluruh lapisan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan mereka yang tidak memiliki akses ke pendidikan tinggi.
Sejak diluncurkan tahun lalu, program ini telah aktif di enam kota dan direncanakan akan diperluas ke 40 kota pada tahun 2025. Irene menjelaskan, "Program ini bertujuan untuk mendukung mereka yang tidak mampu melanjutkan pendidikan tinggi dan memberdayakan perempuan di rumah. Dengan kontribusi mereka, program ini akan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak kota pada tahun 2025."
Selain 'Emak-Emak Matic', Kementerian Ekonomi Kreatif juga mendukung kegiatan 'Global Game Jam' pada bulan Januari lalu. Dalam acara tersebut, para pengembang menciptakan prototipe game dalam waktu 48 jam. Prototipe game ini diaktifkan di 12 kota di seluruh Indonesia dan akan dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan di pojok-pojok permainan di ruang publik sebagai hiburan.
Pentingnya Kolaborasi dan Pengembangan Keterampilan
Penguasaan bahasa asing dan peningkatan literasi digital menjadi dua hal yang saling berkaitan erat. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa internasional membuka peluang kolaborasi yang lebih luas. Kolaborasi ini penting untuk mendorong inovasi dan pengembangan produk-produk digital Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
Program-program seperti 'Emak-Emak Matic' dan dukungan terhadap 'Global Game Jam' menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama, bukan hanya konsumen, dalam perkembangan teknologi global. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju dan berdaya saing di era digital.
Ke depannya, perlu adanya peningkatan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal ini akan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari perkembangan teknologi dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia.
Dengan demikian, penguasaan bahasa asing dan peningkatan literasi digital bukan hanya sekadar keterampilan tambahan, tetapi menjadi kunci utama bagi kemajuan Indonesia di era digital yang semakin kompetitif ini.