Menekraf Tekankan Pentingnya Literasi sebagai Modal Kreativitas Bangsa
Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky, menekankan pentingnya literasi sebagai kunci kreativitas dalam membangun Indonesia Emas 2045, seperti yang diutarakannya dalam perayaan Hari Buku Nasional ke-23.

Jakarta, 18 Mei 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menekankan betapa pentingnya literasi sebagai pondasi kreativitas dalam membangun Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangan pers yang diterima Minggu, menyusul perayaan Hari Buku Nasional ke-23 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (17/5).
Dalam sambutannya, Menekraf Riefky menyampaikan bahwa setiap buku menyimpan daya cipta, imajinasi, dan dedikasi yang patut dihargai. Lebih lanjut, beliau menjelaskan peran strategis penerbitan dan penulisan bagi subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti film, animasi, dan produk digital. Karya tulis, menurutnya, menjadi sumber inspirasi dan bahan adaptasi yang berharga bagi industri kreatif.
"'Di setiap halaman buku terdapat daya cipta, imajinasi, dan dedikasi yang harus dihargai,' ujar Menteri Ekraf Riefky, "ungkap keterangan pers tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa karya tulis dapat membuka peluang bagi adaptasi ke dalam film, pertunjukan, bahkan produk digital dan berbagai produk ekonomi kreatif lainnya.
Literasi: Kunci Penguatan Ekonomi Kreatif Indonesia
Menekraf Riefky memaparkan bagaimana keterkaitan antar subsektor ekonomi kreatif akan memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa berbasis pengetahuan. Hal ini, menurutnya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan visi Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf).
Beliau juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap karya kreatif sebagai bentuk penghormatan terhadap kreativitas. "'Melindungi karya adalah bentuk penghormatan terhadap kreativitas. Ekonomi kreatif bertumbuh ketika ide-ide hebat dilindungi dan diberdayakan,'" tambahnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya hak cipta dan perlindungan kekayaan intelektual dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
Tema Hari Buku Nasional ke-23 tahun ini, "Kita Bertemu di Halaman 23," menjadi momentum penting bagi industri buku dan ekonomi kreatif Indonesia. Perayaan tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk Baca Bareng, Diskusi Literasi, dan Book Signing bersama penulis dan pelaku industri buku.
Dukungan Pemerintah untuk Ekosistem Literasi dan Kreativitas
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hafidz Muksin, memberikan apresiasi atas kolaborasi antara Kemendikbudristek dan Kemenekraf. Beliau melihat dukungan pemerintah melalui kolaborasi ini akan memperkuat ekosistem pendidikan dan ekonomi kreatif.
Hafidz Muksin juga menekankan pentingnya peringatan Hari Buku Nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan kreativitas dalam membangun bangsa. Kolaborasi antar kementerian ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong perkembangan literasi dan kreativitas sebagai pilar pembangunan nasional.
Peringatan Hari Buku Nasional ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk mendorong peningkatan literasi dan kreativitas di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun ekonomi kreatif yang berdaya saing global dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dengan demikian, literasi tidak hanya dilihat sebagai kegiatan membaca semata, tetapi juga sebagai kunci utama dalam pengembangan kreativitas dan inovasi, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.