820 Ikan Hias Lolos Karantina di Papua Selatan, Aman untuk Diperjualbelikan
Karantina Papua Selatan menyatakan 820 ekor ikan hias dari Jawa Timur telah lolos pemeriksaan dan aman diperjualbelikan di Merauke setelah dinyatakan sehat dan bebas penyakit.

Sebanyak 820 ekor ikan hias asal Situbondo, Jawa Timur, kini telah bebas beredar di pasaran Merauke, Papua Selatan. Ikan-ikan hias ini dinyatakan lolos pemeriksaan karantina setelah dinyatakan sehat dan memenuhi standar keamanan oleh pihak berwenang pada Kamis, 30 Januari 2024.
Kepala Karantina Papua Selatan, Cahyono, menjelaskan bahwa ratusan ikan hias tersebut tiba di Merauke pada Rabu, 29 Januari 2024. Setelah melalui pemeriksaan menyeluruh, baik dari segi dokumen maupun kondisi fisik, ikan-ikan tersebut dinyatakan aman. Tidak ditemukan gejala hama penyakit ikan karantina (HPIK) dan secara fisik ikan dalam kondisi hidup dan sehat.
Proses pemeriksaan dilakukan secara ketat oleh Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Mopah sebelum ikan-ikan tersebut dilepas ke pasaran. Pemeriksaan meliputi kelengkapan dokumen dan pengecekan kondisi fisik ikan. Jenis ikan yang diperbolehkan beredar meliputi 550 ekor cupang halfmoon (Betta splendens), 100 ekor lele albino (Clarias Batracus), 120 ekor gurami hias (Osphronemus Sp.), 50 ekor ikan Channa auranti (Channa aurantimaculata) dan 20 ekor kura-kura Brasil (Trachemys scripta elegans).
Cahyono menegaskan pentingnya pemeriksaan karantina untuk memastikan keamanan dan kesehatan biota yang masuk ke wilayah Papua Selatan. "Petugas karantina akan selalu melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaran isi dokumen dan kesehatan media pembawa," ujar Cahyono. Pihak karantina berkomitmen untuk menjaga agar hewan, ikan, tumbuhan, dan produk turunannya yang masuk Merauke dalam kondisi aman, sehat, dan bebas penyakit.
Setelah dinyatakan lolos pemeriksaan, ikan-ikan tersebut kemudian diberikan sertifikat pelepasan yang memungkinkan mereka untuk diperjualbelikan. Namun, Cahyono mengingatkan, "Namun bila tidak dilengkapi dengan dokumen karantina maka akan dilakukan penyitaan."
Keberhasilan pemeriksaan ini menunjukkan komitmen Karantina Papua Selatan dalam mengawasi lalu lintas hewan dan tumbuhan untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga keseimbangan ekosistem. Proses karantina yang ketat ini menjamin keamanan dan kesehatan ikan hias yang diperdagangkan di Merauke.
Dengan demikian, para pecinta ikan hias di Merauke dapat menikmati koleksi ikan-ikan tersebut dengan tenang, karena telah terjamin kesehatannya. Karantina Papua Selatan akan terus meningkatkan pengawasan untuk memastikan keamanan dan kesehatan biota di wilayahnya.