6.688 Komoditas Perikanan Natuna Diekspor ke Hong Kong
Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kepri telah mensertifikasi 6.688 komoditas perikanan dari Natuna, Kepri, senilai Rp708 juta, untuk ekspor ke Hong Kong, memastikan keamanan dan kesehatan produk.

Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kepulauan Riau (Kepri) baru-baru ini menyelesaikan sertifikasi ekspor untuk 6.688 komoditas perikanan dari Kabupaten Natuna. Komoditas tersebut, yang diekspor ke Hong Kong, meliputi 6.158 ikan kerapu hidup, 280 ikan kakatua, dan 250 lobster dengan total nilai ekonomi mencapai Rp708 juta. Proses sertifikasi berlangsung pada Jumat, 17 Januari 2025.
Kepala BKHIT Kepri, Herwintarti, menjelaskan bahwa proses sertifikasi ini merupakan langkah penting untuk menjamin kesehatan dan keamanan komoditas perikanan yang diekspor. Pemeriksaan ketat dilakukan untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit ikan antar negara serta menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan Indonesia.
Lebih lanjut, Herwintarti menekankan pentingnya tindakan karantina untuk memastikan komoditas tersebut aman dikonsumsi dan memenuhi standar internasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melindungi konsumen dan menjaga reputasi produk perikanan Indonesia di pasar global.
Plt. Satuan Pelayanan Natuna BKHIT Kepri, Iwan Setiawan, memberikan detail lebih lanjut terkait komoditas yang diekspor. Ia menegaskan bahwa seluruh komoditas telah melalui proses pemeriksaan dan pengujian di laboratorium untuk memastikan kelaikan dan keamanan konsumsi sebelum dikirim.
Proses sertifikasi ini menjamin bahwa semua komoditas perikanan memenuhi standar ukuran dan kualitas yang telah ditetapkan. Komoditas tersebut diberangkatkan dari Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, pada Jumat malam, 17 Januari 2025, menggunakan kapal MV Cheung Kam Wah dan Cheng Wai Hing menuju Hong Kong.
Iwan Setiawan juga menjelaskan bahwa saat ini Natuna hanya memiliki satu pos ekspor di Sedanau. Namun, ia menambahkan bahwa akan ada penambahan pos ekspor baru di Natuna, yaitu di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Pulau Serasan. Meskipun telah ditempatkan petugas di lokasi tersebut, PLBN masih belum beroperasi.
Secara keseluruhan, ekspor komoditas perikanan dari Natuna ke Hong Kong ini menunjukkan potensi besar sektor perikanan di wilayah tersebut. Sertifikasi yang ketat menjamin keamanan pangan dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.