Kepiting Bakau Kepri Tembus Pasar China: 2.800 Ekor Diekspor!
Badan Karantina Indonesia fasilitasi ekspor 2.800 kepiting bakau dari Kepri ke China senilai Rp131 juta pada Februari 2025, bukti potensi ekonomi kelautan Indonesia.

Tanjungpinang, 20 Februari 2025 - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Karantina Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil memfasilitasi ekspor 2.800 ekor kepiting bakau ke China pada bulan Februari 2025. Ekspor ini bernilai fantastis, mencapai Rp131 juta, menunjukkan potensi besar sektor perikanan Indonesia di pasar internasional.
Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, mengumumkan kabar baik ini pada Kamis lalu di Tanjungpinang. Ia menjelaskan bahwa pengiriman dilakukan melalui dua jalur, yaitu Pos Pelayanan Sagulung dan Pos Pelayanan Belakang Padang, yang berada di bawah naungan Satuan Pelayanan Pelabuhan Telaga Punggur Karantina Kepri di Batam. Kepiting bakau tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan dari berbagai wilayah di Kepri, termasuk Natuna dan Lingga.
Ekspor ini bukan hanya kabar gembira bagi nelayan, tetapi juga menunjukkan peran penting Batam sebagai hub potensial untuk ekspor komoditi perikanan dari berbagai daerah di Indonesia. Proses ekspor tersebut telah dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, yakni Permen. KP Nomor 7 tahun 2024 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan, menjamin keamanan dan kualitas produk yang diekspor.
Ekspor Kepiting Bakau: Potensi Besar Ekonomi Kelautan Indonesia
Herwintarti menekankan pentingnya jaminan kualitas dan keamanan produk ekspor. "Kepiting bakau menjadi komoditas ekspor perikanan yang dominan dari Kepri," ujarnya, "maka perlu adanya jaminan bahwa media pembawa kepiting yang akan diekspor telah sesuai dengan ketentuan dan tidak berpotensi menyebarkan hama dan penyakit ikan karantina (HPIK)." Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga kualitas produk ekspor dan mencegah penyebaran hama penyakit.
Data dari Sisterkarolin dan Best Trust sepanjang tahun 2024 menunjukkan besarnya potensi ekspor kepiting bakau dari Kepri. Lebih dari 1,1 juta ekor kepiting bakau telah diekspor dengan frekuensi 1.374 kali, menghasilkan nilai mencapai Rp27,3 miliar. Angka ini membuktikan tingginya permintaan pasar internasional terhadap komoditas perikanan Indonesia.
Barantin berkomitmen untuk terus mendorong hilirisasi ekspor komoditi unggulan daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah, serta memperhatikan biodiversity dan biosecurity. Selain itu, digitalisasi layanan seperti Best Trust juga diprioritaskan untuk mempermudah proses layanan karantina.
Digitalisasi dan Peningkatan Produktivitas
Herwintarti optimis bahwa dengan pendampingan, monitoring, dan supervisi yang berkelanjutan kepada mitra karantina, produktivitas komoditas kepiting bakau dapat ditingkatkan. Kualitas komoditas yang terjamin akan memastikan penerimaan yang baik di negara tujuan. Komitmen ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mendukung sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Dengan adanya fasilitas dan dukungan dari Badan Karantina Indonesia, ekspor kepiting bakau dari Kepri ke China diharapkan akan terus meningkat di masa mendatang. Hal ini akan berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah dan nasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil komoditas perikanan berkualitas tinggi di dunia. Keberhasilan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama dan regulasi yang baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan akan ada peningkatan kerjasama dan inovasi untuk mengembangkan sektor perikanan Indonesia, sehingga dapat menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar global. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan nelayan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Implementasi digitalisasi dalam layanan karantina juga menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi proses ekspor. Dengan sistem yang terintegrasi, diharapkan dapat mempercepat proses dan meminimalisir hambatan birokrasi.
Kesimpulan
Ekspor kepiting bakau ke China membuktikan potensi besar sektor perikanan Indonesia. Dukungan pemerintah melalui Badan Karantina Indonesia, serta penerapan digitalisasi layanan, menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas perikanan Indonesia di pasar global.