90 Tukik Belimbing Dilepasliarkan di Aceh: Upaya Lestarikan Biota Laut
Staycation Joel Bungalows di Aceh Besar melepaskan 90 tukik belimbing ke laut sebagai upaya pelestarian biota laut dan edukasi masyarakat.

Sebanyak 90 tukik jenis belimbing telah dilepasliarkan ke Laut Lampuuk, Aceh Besar, pada Selasa, 25 Februari 2024. Pelepasliaran ini dilakukan oleh Staycation Joel Bungalows sebagai bagian dari komitmen mereka untuk menjaga kelestarian biota laut. Kegiatan ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? (Pelepasliaran tukik), Siapa yang melakukannya? (Staycation Joel Bungalows), Di mana? (Laut Lampuuk, Aceh Besar), Kapan? (25 Februari 2024), Mengapa? (Upaya pelestarian biota laut), dan Bagaimana? (Membeli telur penyu dari nelayan, menetaskan, lalu melepaskan tukik).
Tukik-tukik tersebut merupakan hasil penetasan dari 110 butir telur penyu yang dibeli dari nelayan setempat oleh pengelola Staycation Joel Bungalows, Zulfitri. Harga telur penyu yang dibeli berkisar Rp10.000 per butir. Meskipun 110 butir telur dibeli, hanya 90 tukik yang berhasil menetas dan dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Zulfitri menjelaskan bahwa kepeduliannya terhadap pelestarian penyu didorong oleh usaha pariwisatanya yang berada di kawasan laut. Ia merasa bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian biota laut, khususnya penyu belimbing yang keberadaannya terancam akibat perburuan. "Kalau penyu ini tidak ada di laut, saya yakin ini akan membuat efek yang tidak bagus untuk kehidupan spesies yang ada di laut," ujar Zulfitri.
Upaya Pelestarian dan Edukasi Masyarakat
Kegiatan membeli telur penyu untuk kemudian ditetaskan dan dilepasliarkan ini telah dilakukan Zulfitri sejak tahun 2014. Ia tidak hanya fokus pada pelepasliaran, tetapi juga berupaya mengedukasi masyarakat sekitar. Strategi yang dipakainya unik, bukan dengan melarang nelayan menangkap penyu, melainkan dengan membeli telur penyu dari mereka dengan harga yang sama seperti harga jual di pasar.
Dengan cara ini, Zulfitri berharap dapat mengurangi perburuan penyu dan sekaligus memberikan alternatif pendapatan bagi nelayan. "Kalau kita larang, jangan mengambil, mereka pasti tetap mengambil karena sudah pencahariannya di situ. Jadi, saya edukasi kepada mereka daripada jual ke pasar, lebih baik jual ke kami dengan harga yang sama," jelasnya.
Jumlah telur penyu yang dibelinya pun bervariasi, terkadang mencapai seribu butir, kadang 500 atau 400 butir, tergantung ketersediaan. Zulfitri konsisten menyediakan dana khusus untuk membeli dan menetaskan telur-telur tersebut, sebagai wujud komitmennya dalam menyelamatkan penyu belimbing dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Dampak Positif Pelepasliaran Tukik
Pelepasliaran tukik belimbing ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelestarian penyu belimbing di perairan Aceh. Dengan menjaga populasi penyu, keseimbangan ekosistem laut dapat terjaga. Selain itu, upaya edukasi yang dilakukan Zulfitri juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian biota laut.
Langkah yang dilakukan Zulfitri ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata kepedulian individu terhadap lingkungan. Semoga aksi ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan biota laut di Indonesia.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, termasuk pendekatan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memberikan alternatif pendapatan bagi nelayan, Zulfitri berhasil mengurangi perburuan penyu tanpa harus melarang aktivitas nelayan sepenuhnya.
Keberhasilan penetasan dan pelepasliaran 90 tukik belimbing ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian dapat berhasil jika dilakukan secara konsisten dan terintegrasi dengan pendekatan edukasi dan ekonomi yang tepat.
Semoga ke depannya, lebih banyak pihak yang tergerak untuk melakukan hal serupa demi menjaga kelestarian biota laut di Indonesia.