Abrasi Sungai Ciujung Ancam 15 Rumah Warga Banten
Abrasi Sungai Ciujung di Kampung Sawah, Serang, Banten, telah merusak beberapa rumah warga dan mengancam 15 rumah lainnya, membuat warga khawatir dan meminta bantuan tembok penahan tanah.

Abrasi Sungai Ciujung di Kampung Sawah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, telah menimbulkan dampak serius bagi warga sekitar. Sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat terjangan abrasi, terutama saat hujan deras dan air sungai meluap. Kondisi ini membuat warga cemas dan meminta bantuan pemerintah.
Udin (40), salah satu warga yang rumahnya terdampak, menceritakan pengalamannya. "Kalau di Rangkasbitung hujan deras, air sungai pasti meluap," ujarnya. "Kemarin tanah di belakang rumah longsor sekitar tiga meter, sebagian rumah saya ambruk." Kejadian ini membuatnya selalu was-was dan susah tidur, bahkan harus ronda malam untuk mengawasi rumahnya.
Ketakutan Udin bukan tanpa alasan. Jarak rumahnya dengan sungai semakin dekat, dan suara gemuruh air terus menerus membuatnya cemas. Sapiah, warga lainnya, merasakan hal serupa. Ia khawatir rumahnya akan hancur dan berharap pemerintah membangun tembok penahan tanah untuk mencegah abrasi lebih lanjut.
"Kita sudah sering melapor ke desa," kata Sapiah. "Banyak rumah yang sudah hanyut, bahkan ada yang tinggal satu kamar saja. Kita ingin ada tembok penahan, tapi bingung mau mengungsi kemana kalau rumah ini ambruk, paling ke rumah saudara." Kondisi ini diperparah dengan kurang lebih 15 rumah yang kini terancam abrasi karena letaknya sangat berdekatan dengan Sungai Ciujung.
Abrasi Sungai Ciujung bukan kejadian baru. Berdasarkan keterangan warga, peristiwa ini sering terjadi, terutama saat curah hujan tinggi. Kondisi ini menunjukkan betapa mendesaknya upaya mitigasi bencana untuk melindungi warga dan aset mereka dari ancaman abrasi sungai. Pemerintah daerah diharapkan segera merespon keluhan warga dan memberikan solusi yang tepat dan cepat.
Peristiwa abrasi di Kampung Sawah menyoroti pentingnya pengelolaan sungai yang berkelanjutan. Upaya pencegahan abrasi, seperti pembangunan tembok penahan tanah, menjadi krusial untuk melindungi pemukiman warga dari kerusakan lebih lanjut. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar juga perlu ditingkatkan.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Warga perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi risiko bencana, sementara pemerintah harus memastikan adanya sistem peringatan dini dan rencana evakuasi yang efektif. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif.
Kesimpulannya, abrasi Sungai Ciujung di Kampung Sawah, Serang, merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan segera. Kerusakan rumah warga dan ancaman terhadap 15 rumah lainnya menuntut respon cepat dari pemerintah untuk membangun tembok penahan tanah dan memberikan solusi jangka panjang guna mencegah abrasi lebih lanjut serta melindungi keselamatan warga.