Warga Mukomuko Mandiri Bangun Pengaman Tebing Sungai, Cegah Rumah Terdampak Longsor
Menghadapi ancaman longsor di musim hujan, warga Mukomuko, Bengkulu, berinisiatif membangun pengaman tebing sungai secara mandiri untuk melindungi rumah mereka dari bahaya longsor.

Mukomuko, Bengkulu, 16 Maret 2024 - Musim hujan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membawa ancaman serius bagi warga yang tinggal di dekat tebing sungai. Sebanyak 15 tebing sungai besar teridentifikasi rawan longsor, mengancam puluhan rumah dan infrastruktur vital. Menyikapi ancaman ini, sejumlah warga secara mandiri membangun pengaman tebing untuk menyelamatkan rumah mereka.
Kepala Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Bambang Parianto, mengungkapkan keprihatinannya. Pihaknya telah mengajukan proposal pembangunan pengaman tebing ke Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu. Namun, melihat urgensi dan kecepatan waktu yang dibutuhkan, warga setempat mengambil inisiatif membangun pengaman tebing secara swadaya.
Inisiatif warga ini patut diapresiasi, mengingat ancaman longsor yang semakin nyata. Minimnya anggaran dan lambannya respon pemerintah daerah memaksa warga untuk bertindak cepat demi menyelamatkan harta benda dan nyawa mereka. Langkah mandiri ini menjadi bukti nyata kepedulian dan tanggung jawab warga terhadap keselamatan lingkungan dan permukiman mereka.
Tebing Rawan Longsor Ancam Puluhan Rumah
Sebanyak 15 tebing sungai yang rawan longsor tersebar di berbagai desa di Kabupaten Mukomuko. Lokasi-lokasi tersebut antara lain Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Ipuh, Desa Medan Jaya, Desa Pondok Kandang, Desa Teras Terunjam, Desa Pondok Kopi, Desa Lubuk Bangko, dan Desa Pondok Baru. Kemudian, Desa Sungai Ipuh, Desa Sungai Gading, Desa Pondok Panjang, Desa Lubuk Gedang, Desa Arah Tiga, Desa Pauh Terenja, Desa Pondok Batu, dan Kelurahan Pasar Mukomuko.
Kondisi ini sangat memprihatinkan karena tebing-tebing tersebut berada sangat dekat dengan permukiman penduduk dan jalan nasional. Bambang Parianto mencatat, setidaknya satu rumah telah ambruk dan tiga rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian dapur akibat longsor.
Warga Desa Lubuk Gedang, misalnya, membangun pengaman tebing berupa bangunan beton untuk melindungi dapur rumah mereka yang berada di tepi sungai. Meskipun upaya ini memberikan rasa aman sementara, ketahanan jangka panjang bangunan tersebut masih diragukan.
"Untuk sementara ini kemungkinan bangunan rumah warga tersebut aman, tetapi kita tidak tahu berapa lama bangunan tersebut bisa bertahan," ujar Bambang Parianto.
Ancaman Putusnya Akses Jalan Nasional
Bahaya longsor tidak hanya mengancam rumah warga. Jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat (Sumbar) juga terancam. Jika tebing longsor dan menutup jalan, akses transportasi antarprovinsi akan terputus total, karena tidak ada jalur alternatif lain.
Kondisi ini semakin mempertegas urgensi pembangunan pengaman tebing secara menyeluruh dan terencana. Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu segera mengambil langkah konkrit untuk mencegah bencana yang lebih besar. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keselamatan warga dan kelancaran akses transportasi.
Selain itu, perlu dilakukan pemetaan dan evaluasi secara berkala terhadap kondisi tebing sungai di Kabupaten Mukomuko. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi longsor dan merencanakan langkah antisipasi yang tepat.
Perlu juga dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya longsor. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam upaya pencegahan bencana ini.
Kesimpulan
Upaya mandiri warga Mukomuko dalam membangun pengaman tebing menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab mereka terhadap keselamatan diri dan lingkungan. Namun, dibutuhkan kerjasama yang lebih kuat antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah longsor secara berkelanjutan dan menyeluruh. Pencegahan dini dan langkah-langkah terpadu sangat penting untuk menghindari kerugian yang lebih besar di masa mendatang.