Situbondo Usulkan Pembangunan Plengsengan Sungai Antisipasi Banjir
BPBD Situbondo mengusulkan pembangunan plengsengan sungai di Desa Sumberwaru setelah banjir bandang merendam puluhan rumah warga dan juga tembok penahan tanah di Desa Wringinanom akibat curah hujan tinggi.
![Situbondo Usulkan Pembangunan Plengsengan Sungai Antisipasi Banjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/24/230216.517-situbondo-usulkan-pembangunan-plengsengan-sungai-antisipasi-banjir-1.jpg)
Banjir kembali menerjang Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Kamis (23/1) sore. Sekitar 60 rumah warga terendam akibat luapan air sungai. Menanggapi kejadian ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo langsung bergerak cepat.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, menyatakan timnya telah melakukan asesmen dampak banjir dan survei lokasi untuk pembangunan plengsengan sungai di Desa Sumberwaru. "Tim kami sudah melakukan asesmen rumah warga terdampak banjir kemarin, dan sekaligus survei plengsengan sungai di desa tersebut. Kemungkinan kami bisa mengusulkan rehabilitasi plengsengan di beberapa titik," ujar Sruwi.
Selain pembangunan plengsengan, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk pengerukan sungai. Langkah ini dinilai penting untuk mengantisipasi banjir susulan mengingat potensi hujan deras masih tinggi. Pengerukan akan membersihkan lumpur dan material lain yang menyumbat aliran sungai.
Banjir di Dusun Cotek Sidodadi, Desa Sumberwaru, memiliki ketinggian bervariasi. "Kalau ketinggian air yang masuk ke rumah warga bervariasi, mulai dari 50 cm hingga hampir satu meter. Banjir luapan air sungai ini terjadi setelah sebelumnya hujan deras di hulu kawasan Taman Nasional Baluran," jelas Sruwi. Kondisi ini menunjukkan urgensi penanganan banjir di wilayah tersebut.
Tidak hanya di Desa Sumberwaru, BPBD juga mengusulkan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di Dusun Patemon Utara, Desa Wringinanom, Kecamatan Jatibanteng. Hal ini disebabkan oleh longsornya tebing jalan desa akibat curah hujan yang tinggi. "Kemarin sore tebing di Dusun Patemon juga longsor dan menutup jalan desa. Oleh karena itu, kami juga usulkan pembangunan TPT," tambah Sruwi.
Pembangunan plengsengan sungai dan TPT diharapkan mampu mengurangi risiko banjir dan longsor di masa mendatang. Kedua proyek ini merupakan solusi struktural untuk mengatasi masalah bencana alam yang kerap terjadi di Situbondo, khususnya selama musim hujan.
Usulan dari BPBD Situbondo ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi warga dari bencana. Dengan adanya penanganan yang tepat dan cepat, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih aman dan nyaman.