Tanggul Sibaro Jebol, 163 Rumah di Sergai Terendam Banjir
Jebolnya tanggul Sungai Sibaro di Serdang Bedagai mengakibatkan 163 rumah di Desa Bukit Cermin dan Dolok Sagala terendam banjir hingga setinggi satu meter, warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Banjir kembali melanda Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. Peristiwa ini terjadi setelah tanggul Sungai Sibaro di Kecamatan Dolok Masihul jebol pada Selasa, 28 Januari 2024. Akibatnya, sedikitnya 163 rumah di Desa Bukit Cermin dan Desa Dolok Sagala terendam banjir.
Menurut Kepala Desa Bukit Cermin, Sumarji, air menggenangi ratusan rumah hingga setinggi satu meter. Meskipun imbauan untuk mengungsi telah disampaikan, banyak warga yang memilih bertahan di rumah karena khawatir meninggalkan harta benda mereka. "Saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing, meski sudah ada imbauan untuk mengungsi, namun warga takut meninggalkan harta bendanya," ungkap Sumarji.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sergai, Johan Sinaga, menjelaskan penyebab jebolnya tanggul. Arus sungai yang deras menyebabkan tanggul sepanjang 70 meter jebol. Upaya perbaikan pun langsung dilakukan. "Tadi malam tanggul sungai Sibaro jebol, alat berat kita sudah berada dilokasi, namun kondisi air sungai masih deras hingga menghambat pekerjaan," jelas Johan Sinaga melalui pesan WhatsApp.
Johan Sinaga menambahkan, perbaikan tanggul Sungai Sibaro masih menggunakan tanah dari sungai itu sendiri karena kendala ketersediaan lahan. Hal ini disebabkan tidak adanya warga yang bersedia memberikan tanahnya untuk penimbunan tanggul. "Tanggul Sungai Sibaro masih dalam perbaikan pihak BWS Sumatera Utara dengan menggunakan tanah berasal dari sungai. Hal itu disebabkan tidak adanya warga yang memberikan tanahnya untuk menimbun tanggul."
Banjir di Sergai ini menjadi sorotan dan menyoroti pentingnya infrastruktur tanggul yang kokoh serta kerjasama masyarakat dalam penanggulangan bencana. Perbaikan tanggul yang cepat dan tepat menjadi kunci utama dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam. Sosialisasi dan edukasi tentang mitigasi bencana perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat seperti ini. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan warga terdampak dapat segera pulih.
Perbaikan infrastruktur dan peningkatan kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam meminimalisir dampak bencana banjir di Sergai ke depannya. Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan hal tersebut.