AHY Pertimbangkan Investasi untuk Infrastruktur Usai Efisiensi Anggaran K/L
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempertimbangkan investasi dalam dan luar negeri untuk pembangunan infrastruktur, menyusul efisiensi anggaran kementerian/lembaga, guna mendukung visi Presiden Prabowo Subianto.
![AHY Pertimbangkan Investasi untuk Infrastruktur Usai Efisiensi Anggaran K/L](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220126.996-ahy-pertimbangkan-investasi-untuk-infrastruktur-usai-efisiensi-anggaran-kl-1.jpeg)
Jakarta, 5 Februari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menkoinfra) RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tengah mempertimbangkan strategi pendanaan baru untuk pembangunan infrastruktur. Langkah ini diambil menyusul adanya efisiensi anggaran yang dilakukan di berbagai kementerian/lembaga (K/L).
AHY menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya mencari sumber pendanaan alternatif melalui investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini disampaikan langsung oleh AHY saat ditemui di Antara Heritage Center Jakarta, Rabu lalu. "Mudah-mudahan, kami juga sambil berupaya untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan infrastruktur dari investasi, baik dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Penyesuaian Proyek Prioritas
Pertimbangan untuk menggaet investasi ini dilakukan seiring dengan peninjauan ulang proyek-proyek infrastruktur yang diprioritaskan. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan keselarasan proyek dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto. "Kami fokus melakukan revisi, penyesuaian-penyesuaian, karena tentunya setelah adanya pengurangan atau efisiensi anggaran tadi, ya, harus segera di-review kembali, apakah yang telah ditargetkan atau ditetapkan itu sudah sesuai atau perlu dilakukan penyesuaian (ulang)," jelas AHY.
Efisiensi anggaran K/L menjadi tantangan tersendiri bagi Kemenkoinfra. Kemenkoinfra membawahi beberapa kementerian teknis penting, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Kementerian Transmigrasi. Semua kementerian ini memiliki peran krusial dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Tantangan dan Prioritas Pembangunan Infrastruktur
AHY mengakui bahwa pembangunan infrastruktur membutuhkan anggaran yang sangat besar. "Ketika kita bicara proyek-proyek infrastruktur, yang kita tahu tidak murah karena setiap pembangunan infrastruktur, apalagi yang sifatnya proyek strategis, mega infrastructure, itu butuh anggaran yang besar," kata AHY. Oleh karena itu, efisiensi anggaran mengharuskan adanya prioritas yang lebih ketat.
Prioritas pembangunan infrastruktur akan difokuskan untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto. "Maka harus kita tata sedemikian rupa sehingga kami bisa fokus dalam upaya menghadirkan infrastruktur yang benar-benar mendukung, yang menjadi prioritas Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan, energi, air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita melalui sektor kesehatan dan pendidikan," tambah AHY.
Kerja sama pemerintah dan swasta, termasuk investor asing, dinilai penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur ke depan. Dengan adanya efisiensi anggaran, pencarian pendanaan alternatif melalui investasi menjadi langkah strategis untuk memastikan kelanjutan proyek-proyek infrastruktur vital bagi Indonesia.
Investasi asing dan domestik diharapkan dapat menutupi kekurangan anggaran dan memastikan proyek-proyek prioritas tetap berjalan sesuai rencana. Hal ini akan sangat penting untuk mencapai target swasembada pangan, energi, dan air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.