Airlangga Hartarto: Perputaran Uang Lebaran Tetap Kuat Meski Pemudik Menurun
Menteri Airlangga Hartarto optimis perputaran uang Lebaran tetap stabil meskipun jumlah pemudik berkurang, ditopang oleh program pemerintah dan bansos.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan pernyataan optimis mengenai perputaran uang selama periode Lebaran tahun ini. Meskipun prediksi jumlah pemudik mengalami penurunan, beliau meyakini bahwa perputaran uang akan tetap stabil. Pernyataan ini disampaikan seusai menghadiri rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu. Beliau menjelaskan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi tersebut, termasuk dampak dari program pemerintah dan penyaluran bantuan sosial.
Airlangga menekankan bahwa berbagai program pemerintah dan penyaluran bantuan sosial (bansos) telah berjalan efektif dan turut menopang daya beli masyarakat. Hal ini menjadi faktor kunci yang menjaga agar perputaran uang tetap kuat selama Lebaran. "Perputaran uang tidak menurun karena banyak program dan juga bansosnya sudah jalan," ujar Airlangga.
Meskipun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi penurunan perputaran uang Lebaran sebesar 10 persen menjadi Rp137 triliun, Airlangga memilih untuk tidak berkomentar lebih lanjut. Beliau menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau dan melihat perkembangan lebih lanjut dari situasi ekonomi tersebut. Sikap pemerintah yang cenderung menunggu perkembangan ini menunjukkan kehati-hatian dalam memberikan prediksi yang pasti.
Prediksi Menurunnya Jumlah Pemudik dan Dampaknya
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik Lebaran tahun ini hanya mencapai 146,48 juta orang. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik. Prediksi ini didasarkan pada survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama akademisi pada pertengahan Februari 2025.
Penurunan jumlah pemudik ini tentu berdampak pada berbagai sektor ekonomi, terutama sektor transportasi dan pariwisata. Namun, Airlangga meyakini bahwa dampak tersebut dapat diminimalisir berkat program pemerintah dan bansos yang telah berjalan. Pemerintah tampaknya telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi potensi penurunan aktivitas ekonomi akibat berkurangnya jumlah pemudik.
Perbedaan kondisi ekonomi tahun ini dengan tahun sebelumnya juga menjadi pertimbangan penting. Airlangga menjelaskan bahwa Lebaran tahun sebelumnya berbarengan dengan Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg), sehingga kondisi ekonominya berbeda. Faktor politik tersebut turut mempengaruhi perputaran uang pada tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah Tetap Optimis, Perputaran Uang Tetap Moderat
Menanggapi pertanyaan mengenai kondisi perputaran uang tahun ini, apakah cenderung moderat atau mengalami penurunan, Airlangga menegaskan bahwa situasinya tetap moderat. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap stabilitas ekonomi meskipun jumlah pemudik mengalami penurunan.
Pemerintah tampaknya telah melakukan perhitungan dan analisis yang cermat terkait transaksi ekonomi selama Lebaran. Meskipun data pasti masih dalam proses pengamatan, optimisme pemerintah menunjukkan adanya langkah-langkah yang telah diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Kesimpulannya, meskipun jumlah pemudik Lebaran tahun ini diprediksi menurun, pemerintah tetap optimis bahwa perputaran uang akan tetap stabil dan moderat. Hal ini didukung oleh berbagai program pemerintah dan penyaluran bansos yang telah berjalan efektif dalam menopang daya beli masyarakat. Pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi ekonomi untuk memastikan stabilitas ekonomi nasional tetap terjaga.
Pemerintah juga menyadari perbedaan kondisi tahun ini dengan tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh Pilpres dan Pileg. Faktor ini menjadi pertimbangan penting dalam menganalisis dan memprediksi perputaran uang selama Lebaran.