Aliran Dana Mencurigakan Kasus Korupsi BPSDM Kaltara Terungkap, Kejati Telusuri Rekening Pribadi
Kejati Kaltara mengungkap aliran dana mencurigakan ke rekening pribadi terkait kasus korupsi proyek pembangunan gedung BPSDM Kaltara, saat ini tengah ditelusuri dan akan diungkap secara rinci.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mengusut tuntas kasus dugaan korupsi proyek pembangunan gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltara. Terungkapnya aliran dana mencurigakan ke rekening pribadi menjadi fokus utama penyidikan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Kaltara, Nurhadi Puspandoyo, di Tanjung Selor, Kamis (24/4).
Nurhadi menyatakan, "Ada aliran dana yang kita temukan, bahkan ada yang ke rekening pribadi, tetapi nanti ada saatnya kita akan buka, aliran dana ke mana dan ke siapa." Meskipun demikian, Kejati masih merahasiakan identitas penerima aliran dana tersebut hingga proses investigasi lebih lanjut rampung. Penyidik telah memeriksa lebih dari 20 saksi terkait proyek tersebut, dan beberapa di antaranya diduga kuat menerima aliran dana.
Temuan aliran dana ini muncul setelah penyidik melakukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi. Dugaan penyelewengan anggaran terjadi baik pada tahap pertama maupun tahap kedua pengerjaan proyek. Pihak Kejati menegaskan bahwa temuan ini didasarkan pada bukti-bukti yang valid. "Yang jelas ke mana aliran dananya (nama penerima) sudah kami kantongi dan kami juga tidak asal bunyi, artinya ketika kami mengatakan ada aliran dana, kami juga mengantongi dari bukti-bukti yang valid itu," tegas Nurhadi.
Dugaan Korupsi Proyek BPSDM Kaltara
Penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan gedung BPSDM Kaltara terus berlanjut. Kejati Kaltara saat ini tengah fokus pada penelusuran aliran dana yang mencurigakan, termasuk yang mengalir ke rekening pribadi. Lebih dari 20 saksi telah diperiksa, dan beberapa di antaranya diduga kuat menerima aliran dana dari proyek tersebut.
Meskipun belum menetapkan tersangka, Kejati Kaltara memastikan bahwa mereka telah mengantongi bukti-bukti yang kuat terkait aliran dana tersebut. "Aliran dananya sudah kita telusuri, sudah jelas ke siapa-siapa," jelas Nurhadi. Proses penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap seluruh jaringan dan memastikan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran.
Kejati Kaltara juga tengah menunggu keterangan dari saksi ahli konstruksi dari sebuah universitas di Surabaya. Keterangan ahli ini akan menjadi dasar bagi auditor untuk menghitung potensi kerugian negara akibat dugaan korupsi tersebut. Proses perhitungan kerugian negara ini penting untuk memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
Proses hukum ini berjalan berdasarkan asas sederhana, cepat, dan biaya ringan. "Pada prinsipnya, kita itu asasnya sederhana, cepat biaya ringan," ujar Nurhadi. Hal ini menunjukkan komitmen Kejati Kaltara untuk menyelesaikan kasus ini secara efisien dan efektif.
Proses Investigasi dan Penghitungan Kerugian Negara
Kejati Kaltara saat ini sedang fokus mengumpulkan data dan keterangan untuk memperkuat kasus dugaan korupsi ini. Proses investigasi melibatkan pemeriksaan saksi-saksi, pengumpulan bukti-bukti, dan konsultasi dengan ahli konstruksi. Setelah data terkumpul, auditor akan menghitung potensi kerugian negara yang diakibatkan oleh dugaan korupsi ini.
Proses penghitungan kerugian negara ini akan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan langkah hukum selanjutnya. Besarnya kerugian negara akan berpengaruh terhadap tuntutan hukum yang akan diajukan oleh Kejati Kaltara. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses ini sangat penting untuk memastikan keadilan bagi semua pihak.
Dengan ditelusurinya aliran dana ke rekening pribadi, Kejati Kaltara menunjukkan komitmennya dalam mengungkap kasus korupsi ini hingga tuntas. Proses hukum yang transparan dan akuntabel diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku korupsi dan memulihkan kepercayaan publik.
Kejati Kaltara berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional dan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Proses hukum akan terus berjalan hingga terungkapnya seluruh fakta dan pelaku yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan gedung BPSDM Kaltara ini.