Angka Fantastis! Pemerintah Kucurkan Rp40,1 Triliun untuk Investasi Rumah Subsidi 350 Ribu Unit di 2026
Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran sebesar Rp40,1 triliun untuk Investasi Rumah Subsidi, menargetkan 350 ribu unit bagi MBR pada 2026. Apa saja detail program ambisius ini?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan alokasi dana investasi yang signifikan untuk tahun 2026. Pemerintah akan mengucurkan total Rp40,1 triliun guna mendukung berbagai program strategis nasional. Pengumuman ini disampaikan dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta.
Fokus utama dari alokasi dana tersebut adalah pembangunan 350 ribu unit rumah bersubsidi. Program ini secara khusus ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan papan rakyat.
Investasi untuk sektor perumahan ini akan disalurkan melalui dua entitas kunci. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menjadi ujung tombak penyaluran dana. Keduanya merupakan Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan.
Detail Alokasi Dana Investasi Rumah Subsidi
Anggaran sebesar Rp40,1 triliun yang dialokasikan untuk Investasi Rumah Subsidi ini akan didistribusikan secara strategis. Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa Rp6,6 triliun di antaranya akan diinvestasikan melalui SMF. Dana ini bertujuan untuk membantu pencapaian target 350 ribu rumah bagi MBR.
Sementara itu, porsi terbesar dari pembiayaan investasi perumahan, yakni sebesar Rp33,5 triliun, dianggarkan untuk BP Tapera. Alokasi dana yang besar ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah ketersediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas hidup MBR. Ketersediaan rumah subsidi yang memadai akan mengurangi beban finansial masyarakat. Selain itu, ini juga akan mendukung stabilitas ekonomi keluarga.
Investasi Pemerintah di Sektor Lainnya
Selain sektor perumahan, pemerintah juga mengalokasikan investasi pada berbagai sektor strategis lainnya. Melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dana sebesar Rp9,6 triliun akan digunakan untuk pengadaan lahan. Dana ini khusus dialokasikan bagi 18 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang berjalan.
Pengembangan infrastruktur daerah juga menjadi prioritas dengan alokasi Rp4 triliun melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI. PT SMI adalah Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan di sektor pembangunan. Investasi ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
Sektor pendidikan juga menerima perhatian besar dengan investasi Rp25 triliun melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dana ini mencakup beasiswa, riset inovasi, hingga pengembangan world class university. Selain itu, ada pula pembiayaan untuk 83 ribu Kooperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebesar Rp83 triliun yang merupakan akumulasi pendanaan 2025-2026 melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Pemerintah juga menyalurkan pembiayaan untuk kerja sama internasional senilai Rp1,6 triliun dengan Islamic Development Bank (IsDB), Rp200 miliar dengan International Development Association (IDA), dan Rp50 miliar dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Untuk ketahanan pangan, Rp22 triliun diinvestasikan sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Bulog. Program Sekolah Unggul Garuda dan revitalisasi sekolah juga mendapat Rp35,9 triliun. Terakhir, sektor lingkungan hidup menerima Rp1 triliun melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) untuk asuransi Barang Milik Negara (BMN) dan penanggulangan bencana.