Arus Balik Lebaran 2025: 1.550 Penumpang Berangkat dari Pelabuhan Bima
Pelabuhan Bima, NTB, menjadi saksi keberangkatan 1.550 penumpang kapal laut dalam arus balik Lebaran 2025, dengan puncak arus balik diperkirakan pada 9 April.

Mataram, 6 April 2025 - Sebanyak 1.550 penumpang kapal laut telah meninggalkan Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada momentum arus balik Lebaran 2025. Keberangkatan ini menandai dimulainya arus balik setelah periode libur Lebaran. Peristiwa ini melibatkan dua kapal Pelni, KM Binaiya dan KM Wilis, dengan tujuan berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Kepala Pelni Cabang Bima, Agus Zuldi Hermawan, KM Binaiya mengangkut 1.229 penumpang, sementara KM Wilis mengangkut 321 penumpang. Kedua kapal tersebut berangkat pada 3 April 2025, membawa penumpang menuju berbagai destinasi, termasuk Labuan Bajo (NTT), Makassar, Awerange (Sulawesi Selatan), Batu Licin (Kalimantan Selatan), dan Bontang (Kalimantan Timur. Ini menunjukkan peran penting Pelabuhan Bima sebagai hub transportasi laut di Indonesia.
Puncak arus balik di Pelabuhan Bima diprediksi akan terjadi pada tanggal 9 April 2025. Pihak Pelni telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan penumpang pada periode tersebut. Kesiapan ini termasuk koordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama proses arus balik berlangsung.
Pengamanan Arus Balik di Pelabuhan Bima
Demi menjaga keamanan dan kenyamanan para penumpang, Pelabuhan Bima mendapat dukungan penuh dari pihak kepolisian dan tentara. Personel Polsek Kawasan dan Pos Terpadu Pelabuhan Bima aktif memberikan imbauan kepada penumpang, buruh pelabuhan, dan para pengantar untuk menjaga ketertiban dan keamanan di area pelabuhan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan suasana yang kondusif selama periode arus mudik dan balik.
Kehadiran aparat keamanan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang yang hendak kembali ke kampung halaman setelah merayakan Lebaran bersama keluarga. Upaya ini juga membantu mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan selama proses keberangkatan dan kedatangan penumpang di pelabuhan.
Kerja sama yang baik antara Pelni, kepolisian, dan TNI ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengamankan arus balik Lebaran di Pelabuhan Bima. Hal ini menunjukkan pentingnya sinergi antar lembaga dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pentingnya Pelabuhan Bima sebagai Jalur Perdagangan
Pelabuhan Bima bukan hanya berperan sebagai jalur transportasi penumpang, tetapi juga sebagai jalur perdagangan penting di Indonesia. Letak geografisnya yang strategis membuat pelabuhan ini menjadi titik transit bagi berbagai kapal laut yang melayani rute-rute penting.
Beberapa rute kapal laut yang melewati Pelabuhan Bima antara lain: Pelabuhan Lembar (Lombok) menuju Kota Bima; Merauke menuju Surabaya; dan Labuan Bajo menuju Kota Bima. Rute-rute ini menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, memfasilitasi perdagangan dan pergerakan barang antar pulau.
Keberadaan Pelabuhan Bima sangat vital bagi perekonomian daerah dan nasional. Pelabuhan ini mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, pengembangan dan perawatan Pelabuhan Bima perlu terus menjadi perhatian pemerintah.
Arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bima berjalan lancar berkat kerjasama berbagai pihak. Hal ini menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan logistik dan transportasi, khususnya selama periode mudik dan balik Lebaran.