Gubernur NTB Pantau Kesiapan Mudik Lebaran di Teluk Bima, Pastikan Kelancaran Arus Penumpang
Gubernur NTB meninjau kesiapan mudik Lebaran jalur laut di Teluk Bima, memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama perjalanan pulang kampung.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, melakukan pemantauan langsung kesiapan jalur laut mudik Lebaran di Teluk Bima, Pulau Sumbawa, pada tanggal 21 Maret 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat NTB yang merayakan hari raya bersama keluarga di kampung halaman.
Peninjauan ini dilakukan mengingat Teluk Bima merupakan jalur laut strategis yang dilalui berbagai kapal, termasuk kapal-kapal dari Pelni yang melayani rute mudik Lebaran. Gubernur Iqbal menekankan pentingnya pelayanan terbaik bagi para pemudik, mengingat tingginya angka penumpang yang diperkirakan akan meningkat selama periode mudik.
"Saya berharap masyarakat dapat menggunakan angkutan laut yang sudah disediakan dengan penuh persiapan," ujar Gubernur Iqbal dalam pernyataan resminya di Mataram, Sabtu. Ia juga berpesan kepada seluruh pengelola pelabuhan untuk senantiasa memberikan pelayanan maksimal dan memastikan keselamatan para penumpang selama perjalanan.
Kesiapan Pelabuhan dan Armada Penyeberangan
Dalam kunjungannya, Gubernur Iqbal didampingi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, Kapolres Kota Bima, perwakilan PT Pelni, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, dan unsur pimpinan organisasi perangkat daerah terkait. Mereka bersama-sama mengecek kesiapan berbagai fasilitas pelabuhan, mulai dari kesiapan dermaga, hingga sistem keamanan dan kenyamanan penumpang.
PT Pelni, sebagai operator kapal penyeberangan utama, memprediksi puncak arus mudik melalui Pelabuhan Bima akan terjadi pada tanggal 22 hingga 23 Maret 2025. Puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada tanggal 9 April 2025. Empat kapal Pelni, yaitu KM Leuser, KM Binaiya, KM Awu, dan KM Tilongkabila, dijadwalkan melayani rute tersebut selama dua pekan sebelum dan sesudah Lebaran.
Selain memastikan keamanan dan kenyamanan, pemantauan juga difokuskan pada kesiapan armada kapal. Kondisi kapal, kelengkapan keselamatan, dan kapasitas angkut menjadi perhatian utama guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan mudik.
Teluk Bima: Jalur Strategis Perdagangan dan Mudik
Teluk Bima, yang berbatasan dengan Kota Bima dan Kabupaten Bima, merupakan kawasan strategis yang memiliki peran penting dalam jalur perdagangan laut Indonesia. Selain itu, Teluk Bima juga menjadi salah satu jalur utama mudik Lebaran bagi masyarakat NTB yang berada di luar daerah.
Beberapa jalur kapal yang melewati Teluk Bima antara lain: kapal dari Pelabuhan Lembar (Lombok) menuju Kota Bima, kapal dari Merauke menuju Surabaya, dan kapal dari Labuan Bajo menuju Kota Bima. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan pengamanan di kawasan tersebut, terutama selama periode mudik Lebaran.
Pulau Kambing dan Pelabuhan Bima yang berada di dalam kawasan Teluk Bima juga menjadi bagian penting dari infrastruktur pelabuhan yang mendukung kelancaran arus mudik. Kesiapan infrastruktur ini turut menjadi fokus pemantauan Gubernur Iqbal.
Gubernur berharap dengan adanya pemantauan ini, arus mudik Lebaran melalui jalur laut di Teluk Bima dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi terkait untuk memastikan kesuksesan operasi mudik Lebaran tahun ini.
Dengan adanya persiapan yang matang dan pengawasan yang ketat, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran bersama keluarga dengan tenang dan penuh sukacita.