Ribuan Pemudik Padati Pelabuhan Bima, Antisipasi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Pelabuhan Bima di Nusa Tenggara Barat dipadati ribuan pemudik jalur laut yang memanfaatkan mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan di puncak arus mudik Lebaran 2025.

Bima, 22 Maret 2025 - Ribuan pemudik memadati Pelabuhan Bima di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menandai dimulainya arus mudik Lebaran 2025 melalui jalur laut. PT Pelni mencatat lonjakan jumlah penumpang kapal yang signifikan. Para pemudik ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan tujuan utama merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Menurut Kepala Pelni Cabang Bima, Agus Zuldi Hermawan, ribuan pemudik memilih untuk mudik lebih awal. Hal ini dilakukan untuk menghindari kepadatan yang diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, sekaligus untuk dapat menikmati sisa bulan Ramadhan bersama keluarga. "Mereka memilih mudik lebih awal agar menghindari kepadatan di puncak arus mudik sekaligus manfaatkan sisa puasa Ramadhan bersama dengan keluarganya," jelas Agus saat dihubungi di Bima, Sabtu.
Data yang diperoleh dari PT Pelni menunjukkan angka yang cukup signifikan. Sebanyak 2.813 pemudik telah tercatat masuk dan datang melalui Pelabuhan Bima selama periode Maret 2025. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya.
Puncak Arus Mudik dan Balik di Pelabuhan Bima
Pihak Pelni memprediksi puncak arus mudik melalui Pelabuhan Bima akan terjadi pada tanggal 22-23 Maret 2025. Sementara itu, puncak arus balik diproyeksikan berlangsung pada tanggal 9 April 2025. Prediksi ini didasarkan pada data tahun-tahun sebelumnya dan tren perjalanan mudik Lebaran.
Meskipun pemudik berasal dari berbagai daerah, dua kota menjadi penyumbang terbesar jumlah penumpang. "Pemudik paling banyak dari Makassar dan Bontang," ungkap Agus. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat dari Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur untuk menggunakan jalur laut menuju Bima.
Untuk mengantisipasi kepadatan dan memastikan kelancaran arus mudik, Pelni mengimbau para pemudik agar datang lebih awal ke Pelabuhan Bima. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk memanfaatkan fitur pendaftaran daring melalui aplikasi Pelni Mobile. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir antrean panjang di pelabuhan.
Imbauan Waspada Calo dan Pentingnya Keselamatan
Selain itu, Pelni juga mengingatkan para pemudik untuk mewaspadai keberadaan calo tiket. Situasi arus mudik yang padat seringkali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Kalaupun menemukan calo, kami sarankan agar melaporkan ke petugas kami," tegas Agus. Prioritas utama adalah keselamatan dan kenyamanan para pemudik.
Pelabuhan Bima sendiri memiliki peran penting sebagai salah satu jalur perdagangan laut di Indonesia. Beberapa rute kapal penting melewati pelabuhan ini, diantaranya kapal dari Pelabuhan Lembar (Lombok) menuju Kota Bima, kapal dari Merauke menuju Surabaya, dan kapal dari Labuan Bajo menuju Kota Bima. Hal ini menunjukkan konektivitas pelabuhan tersebut dalam jaringan transportasi laut nasional.
Dengan tingginya jumlah pemudik yang menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Bima, persiapan dan antisipasi yang matang dari berbagai pihak sangatlah penting. Kerjasama antara PT Pelni, otoritas pelabuhan, dan aparat keamanan diharapkan dapat memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025.