Lonjakan Pemudik di Gilimanuk Meningkat 53 Persen Jelang Nyepi
Arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk meningkat 53 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 54.000 pemudik hingga hari ini, dengan puncak arus mudik diprediksi pada 26-27 Maret.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? PT ASDP Indonesia Ferry mencatat lonjakan signifikan jumlah pemudik yang menyeberang dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana. Hingga Senin, 24 Maret 2024, tercatat 54.000 pemudik telah menyeberang, meningkat 53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini terjadi menjelang Hari Raya Nyepi, dan pihak ASDP memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 26-27 Maret. Peningkatan ini diduga karena imbauan Kepolisian untuk berangkat lebih awal, yang terbukti efektif mengurangi kepadatan di pelabuhan.
Manajer PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Ryan Dewangga, menyatakan, "Jumlah pemudik meningkat 53 persen dibanding tahun sebelumnya." Ia berharap, peningkatan ini menjadi indikator positif, menunjukkan pemudik mulai berangkat lebih awal dan mengurangi penumpukan di pelabuhan. Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, juga mengunjungi Gilimanuk untuk meninjau langsung kesiapan pengamanan arus mudik.
Kapolda Bali menekankan pentingnya antisipasi berbagai kendala, termasuk memantau prakiraan cuaca dari BMKG. Kerjasama antar pihak terkait dinilai kunci kelancaran arus mudik. Kunjungan Kapolda juga mencakup pengecekan Pos Pelayanan di Terminal Kargo Gilimanuk dan Pos Terpadu Idul Fitri di Gedung VIP ASDP Gilimanuk.
Antisipasi Lonjakan Pemudik di Gilimanuk
Polres Jembrana telah menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. AKBP Endang Tri Purwanto, Kapolres Jembrana, menjelaskan strategi ini dalam pemaparan kepada Kapolda Bali. Imbauan untuk memperhatikan jam keberangkatan juga terus disosialisasikan untuk menghindari antrean panjang, terutama di jam-jam sibuk.
"Pantauan kami saat siang hingga sore hari arus kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk lancar. Hal ini bisa menjadi acuan pemudik untuk berangkat," jelas AKBP Tri Purwanto. Namun, kepadatan lalu lintas biasanya terjadi pada malam hingga dini hari, menyebabkan antrean hingga keluar pelabuhan.
Pihak kepolisian menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam memastikan kelancaran arus mudik. Pemantauan cuaca juga menjadi faktor krusial untuk menjaga keamanan dan keselamatan pemudik.
Prediksi puncak arus mudik pada 26-27 Maret menjadi fokus utama dalam strategi pengamanan dan pengaturan lalu lintas di Pelabuhan Gilimanuk.
Imbauan Kepada Pemudik
Pemudik diimbau untuk memperhatikan waktu keberangkatan agar terhindar dari kepadatan lalu lintas di Pelabuhan Gilimanuk. Mengingat kepadatan kendaraan biasanya terjadi pada malam dan dini hari, waktu keberangkatan siang hingga sore hari disarankan untuk menghindari antrean panjang.
Selain itu, pemudik juga diimbau untuk selalu memperhatikan kondisi kendaraan dan membawa perlengkapan perjalanan yang cukup. Keselamatan dan kenyamanan perjalanan menjadi prioritas utama bagi setiap pemudik.
Dengan adanya peningkatan jumlah pemudik ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan mudik.
Langkah antisipatif yang dilakukan oleh pihak berwenang diharapkan dapat meminimalisir potensi kendala dan memastikan arus mudik berjalan lancar dan aman.
Kesimpulannya, peningkatan jumlah pemudik di Pelabuhan Gilimanuk menuntut kesiapan dan koordinasi yang optimal dari berbagai pihak untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik.