Puncak Arus Mudik Lebaran 2025: Terminal Giwangan Yogyakarta Catat Rekor 25.479 Penumpang
Terminal Giwangan Yogyakarta alami lonjakan penumpang tertinggi pada H-3 Lebaran 2025, mencapai 25.479 pemudik, melampaui catatan tahun lalu dan didorong oleh berbagai faktor.

Terminal Tipe A Giwangan, Yogyakarta, mencatat rekor jumlah penumpang pada H-3 Lebaran 2025, yaitu 25.479 pemudik. Lonjakan ini terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dan merupakan puncak arus mudik tertinggi selama periode Lebaran tahun ini, melampaui angka tahun sebelumnya. Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto, menjelaskan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pemudik ini.
Sigit menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah pemudik tahun ini. "Pemudik meningkat karena Lebaran tahun ini waktunya bersamaan, cuti bersama juga panjang, libur sekolah hampir sama. Ekonomi masyarakat juga saya lihat stabil," ujar Sigit. Data menunjukkan 14.395 penumpang tiba dan 11.084 penumpang berangkat dari Terminal Giwangan pada hari tersebut. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan puncak arus mudik Lebaran 2024 yang hanya mencapai 25.000 penumpang.
Tren peningkatan jumlah penumpang sebenarnya sudah terlihat sejak H-5 Lebaran. Pada Rabu (26/3), tercatat 15.661 penumpang, kemudian meningkat menjadi 21.447 penumpang pada Kamis (27/3) sebelum mencapai puncaknya di H-3. Program mudik gratis juga memberikan andil signifikan terhadap lonjakan ini, dengan 3.660 pemudik gratis tiba di Giwangan pada Jumat (28/3), dan total 5.820 penumpang terlayani sepanjang Maret melalui program tersebut.
Lonjakan Penumpang dan Kesiapan Terminal Giwangan
Meskipun jumlah armada bus umum berkurang karena sebagian digunakan untuk program mudik gratis, tingkat keterisian bus justru meningkat. Sigit menyatakan, "Walaupun berkurang jumlah busnya, tapi load faktornya naik. Keterisian bus naik." Hal ini menunjukkan tingginya permintaan transportasi selama periode mudik Lebaran.
Demi memastikan keselamatan dan keamanan para pemudik, Terminal Giwangan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh bus dan pengemudi. "Kita cek kendaraan dan juga sopirnya. Biasanya kita periksa tensi, tekanan darah. Karena faktor kelelahan juga bisa jadi penyebab kecelakaan," jelas Sigit. Pengecekan meliputi kondisi kendaraan dan kesehatan fisik pengemudi untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
Selain itu, Terminal Giwangan juga menyediakan posko kesehatan, keamanan, dan armada cadangan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan selama arus mudik dan arus balik. Langkah-langkah ini menunjukkan kesiapan terminal dalam menghadapi lonjakan penumpang yang signifikan.
Distribusi Penumpang dan Tujuan Perjalanan
Mayoritas penumpang yang berangkat dari Terminal Giwangan menuju beberapa kota besar di Indonesia. Tujuan utama keberangkatan adalah DKI Jakarta, Denpasar, dan beberapa kota besar di Sumatra. Sementara itu, arus kedatangan didominasi oleh pemudik dari wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Data ini memberikan gambaran mengenai distribusi penumpang dan tujuan perjalanan selama arus mudik Lebaran 2025. Hal ini penting untuk perencanaan transportasi dan manajemen arus lalu lintas di masa mendatang.
Secara keseluruhan, lonjakan penumpang di Terminal Giwangan pada H-3 Lebaran 2025 menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode liburan. Meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang, Terminal Giwangan telah menunjukkan kesiapannya dalam melayani pemudik dengan berbagai langkah antisipasi dan fasilitas yang disediakan.