ASDP: Skema TBB Efektif Kurangi Antrean Arus Balik Lebaran 2025
Penerapan skema Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB) oleh ASDP terbukti efektif mengurangi penumpukan kendaraan selama arus balik Lebaran 2025 di lintasan Bakauheni-Merak.

Jakarta, 8 April 2025 - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menyatakan bahwa skema Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB) berhasil mengurangi kepadatan kendaraan selama arus balik Lebaran 1446 H di jalur penyeberangan Bakauheni-Merak. Penerapan skema ini, yang melibatkan kedatangan kapal di Merak, langsung membongkar muatan, dan segera kembali ke Bakauheni tanpa memuat penumpang baru, terbukti efektif mempercepat proses dan meminimalisir penumpukan kendaraan di pelabuhan. Puncak arus balik terjadi pada Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4), dengan total kendaraan yang menyeberang mencapai puluhan ribu unit.
Heru menjelaskan, "Sejak Sabtu malam hingga dini hari, kami telah mengaktifkan tambahan kapasitas TBB secara intensif. Kapal yang tiba di Merak langsung melakukan bongkar muatan dan segera kembali ke Bakauheni tanpa muat ulang. Ini membuat arus kendaraan jauh lebih cepat mengalir." Keberhasilan ini juga didukung oleh kerja sama yang baik antara berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, KSOP, Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Daerah. Operasional penyeberangan berjalan lancar dan kondusif, memastikan kepulangan pemudik berjalan dengan aman dan nyaman.
Meskipun hingga Minggu (6/4) pukul 17.00 WIB masih tercatat sekitar 80.000 pemudik yang belum kembali ke Pulau Jawa, Heru optimis sisa arus balik akan terkendali. Ia menghimbau para pemudik untuk menjaga stamina dan kondisi kendaraan, serta mematuhi aturan yang berlaku di pelabuhan dan kapal. "Kami berharap para pemudik arus balik tetap menjaga stamina kesehatan dan juga kendaraan yang digunakan, mematuhi aturan petugas di pelabuhan dan kapal, sehingga perjalanan balik berjalan lancar, aman, nyaman hingga seluruh pemudik tiba dengan selamat," ujarnya.
Arus Balik Bakauheni-Merak: Data Penumpang dan Kendaraan
Data Posko ASDP mencatat pada 6 April 2025, total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa mencapai 162.916 orang, dengan 42.201 unit kendaraan. Rinciannya: 19.781 roda dua, 20.517 roda empat, 956 truk, dan 947 bus. Sebanyak 58 unit kapal dioperasikan. Secara kumulatif sejak H-10 hingga H+5 Lebaran, jumlah penumpang yang menyeberang mencapai 993.806 orang dan 234.483 unit kendaraan.
Sementara itu, arus dari Jawa ke Sumatera pada H+5 melalui Pelabuhan Merak dan BBJ Bojonegara mencatat 61.329 penumpang dan 11.782 unit kendaraan. Rinciannya: 1.738 roda dua, 8.286 roda empat, 1.044 truk, dan 744 bus. Tercatat 49 unit kapal beroperasi. Akumulasi sejak H-10 hingga H+5 untuk arus Jawa ke Sumatera mencapai 1.173.413 penumpang dan 288.010 unit kendaraan.
Meskipun jumlah pergerakan dari Jawa ke Sumatera masih lebih besar, arus balik dari Sumatera ke Jawa mendekati puncaknya pada H+5. ASDP berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan peningkatan layanan, termasuk inovasi seperti skema TBB.
Apresiasi dan Rencana Ke Depan
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, memberikan apresiasi terhadap kinerja ASDP dan seluruh pemangku kepentingan. Beliau menyebut konsep TBB efektif dalam mengurai antrean dan mempercepat proses bongkar muat, mirip dengan sistem one way di jalan tol. Dudy menekankan pentingnya memastikan seluruh pemudik tiba dengan selamat dan nyaman. "TBB adalah inovasi yang layak terus dikembangkan ke depan," kata Menhub.
ASDP berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap skema operasional, digitalisasi layanan, dan kesiapan infrastruktur. "Kami belajar dari setiap musim mudik. Tahun ini kami buktikan bahwa inovasi seperti TBB bisa membuat perbedaan signifikan. Namun kami juga sadar bahwa ruang perbaikan selalu ada, dan kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan untuk pengguna jasa dan masyarakat luas," pungkas Heru Widodo.