Polisi Optimalkan "Buffer Area" Antisipasi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Merak
Kepolisian Daerah Banten optimalkan kapasitas buffer area Pelabuhan Merak untuk memaksimalkan operasional kapal selama puncak arus mudik Lebaran 2025, dengan penurunan volume kendaraan hingga 17 persen dibandingkan tahun lalu.

Kepolisian Daerah (Polda) Banten berupaya mengoptimalkan kapasitas area penyangga (buffer area) di Pelabuhan Merak guna memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan operasional 50 kapal yang tersedia dan mengatasi potensi kepadatan kendaraan selama puncak arus mudik. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten bekerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten untuk menerapkan strategi ini.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi, strategi ini diterapkan karena semua tiket masuk pelabuhan adalah tiket reguler. Pada arus mudik Kamis (27/3), ketika terjadi peningkatan kepadatan kendaraan, Polisi berhasil mengarahkan arus kendaraan sehingga 50 kapal dapat beroperasi secara maksimal dalam menyeberangkan penumpang ke Sumatera. Sistem pengaturan ini terbukti efektif dalam mengurai kepadatan kendaraan.
"Kita maksimalkan untuk buffer area yang ada di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Indah Kiat. Kita juga bagi dari Pelabuhan Indah Kiat masuk ke dermaga-dermaga itu, sehingga buffer area bisa maksimal terisi," jelas Leganek saat ditemui di pintu tol Merak, Cilegon, Jumat (29/3).
Antisipasi Puncak Arus Mudik H-3 Lebaran
Menjelang puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, atau Jumat (29/3), Leganek memastikan skema optimalisasi buffer area ini akan tetap diterapkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemacetan dan memastikan kelancaran penyeberangan. Selain itu, di Pelabuhan Ciwandan, pihaknya juga akan memaksimalkan kapasitas tambahan kapal untuk kendaraan roda dua.
Meskipun terjadi peningkatan kepadatan kendaraan, Leganek mencatat penurunan volume kendaraan hingga 17 persen dibandingkan tahun 2024. "Penurunannya itu kurang lebih bisa 17 persen. Jadi tadi kita evaluasi itu dibandingkan dengan tahun yang lalu di hari yang sama itu masih ada penurunan. Sehingga diprediksi masih ada sisanya (kendaraan) untuk di malam hari nanti," tambahnya.
Untuk mengantisipasi potensi kemacetan, Polisi telah menyiagakan sejumlah petugas untuk mengurai kemacetan di jalur mudik. Selain itu, mobil derek juga disiagakan untuk mengevakuasi kendaraan yang mengalami masalah di perjalanan atau di pelabuhan, sehingga tidak mengganggu kelancaran arus kendaraan menuju Pelabuhan Merak.
Sinergi Antar Instansi
Kerja sama antara Ditlantas Polda Banten, PT ASDP Indonesia Ferry, dan KSOP Kelas I Banten menjadi kunci keberhasilan optimalisasi buffer area. Sinergi ini memungkinkan pengelolaan arus kendaraan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya koordinasi yang baik, potensi kemacetan dapat diminimalisir dan kelancaran arus mudik dapat terjaga.
Penggunaan buffer area secara maksimal juga membantu dalam memaksimalkan kapasitas dermaga dan mempercepat proses penyeberangan. Hal ini sangat penting, terutama pada saat puncak arus mudik ketika jumlah kendaraan yang akan menyeberang meningkat signifikan. Dengan demikian, pemudik dapat tiba di kampung halaman dengan lebih nyaman dan aman.
Optimalisasi buffer area merupakan salah satu strategi penting dalam menghadapi lonjakan jumlah pemudik. Strategi ini terbukti efektif dalam mengurai kepadatan dan memastikan kelancaran arus mudik. Dengan adanya antisipasi dan kerja sama yang baik antar instansi, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Selain itu, penurunan volume kendaraan sebesar 17 persen dibandingkan tahun lalu menunjukkan adanya tren positif dalam manajemen arus mudik. Hal ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil yang signifikan. Dengan terus melakukan evaluasi dan perbaikan, diharapkan arus mudik di tahun-tahun mendatang dapat semakin lancar dan terkendali.
Kesimpulan
Optimalisasi buffer area di Pelabuhan Merak dan Ciwandan serta sinergi antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mengantisipasi puncak arus mudik Lebaran 2025. Penurunan volume kendaraan yang signifikan menunjukkan efektivitas strategi yang diterapkan, menjanjikan kelancaran arus mudik bagi para pemudik.