Bali Atur Ulang Distribusi Elpiji 3 Kg Subsidi: Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Dinas ESDM Bali rapat koordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas untuk mengatasi masalah distribusi elpiji 3 kg subsidi pasca kebijakan baru yang sempat menimbulkan kebingungan masyarakat.
![Bali Atur Ulang Distribusi Elpiji 3 Kg Subsidi: Solusi Jangka Pendek dan Panjang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220047.005-bali-atur-ulang-distribusi-elpiji-3-kg-subsidi-solusi-jangka-pendek-dan-panjang-1.jpeg)
Denpasar, 5 Februari 2025 - Kehebohan sempat terjadi di Bali beberapa waktu lalu terkait distribusi elpiji 3 kg bersubsidi. Setelah kebijakan baru yang membatasi penyaluran hanya sampai tingkat pangkalan, masyarakat kesulitan mendapatkan gas melon. Kini, Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali menggelar rapat koordinasi untuk mencari solusi.
Mencari Solusi Distribusi Elpiji 3 Kg
Rapat koordinasi yang melibatkan Dinas ESDM Bali, Pertamina, dan Hiswana Migas membahas instruksi Presiden untuk mengaktifkan kembali distribusi elpiji 3 kg di tingkat pengecer, yang disebut sub pangkalan. Kepala Disnaker ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan, menjelaskan situasi yang kompleks ini membutuhkan penyesuaian. Kebijakan sebelumnya yang sempat membuat masyarakat kebingungan karena kesulitan mendapatkan gas subsidi, membutuhkan stabilisasi terlebih dahulu.
Untuk menstabilkan situasi, operasi pasar dan sosialisasi intensif terkait lokasi pangkalan dan sub pangkalan elpiji 3 kg akan digencarkan. Setelah para penyedia elpiji 3 kg mendata sub pangkalan, pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat, terutama perangkat desa, akan sangat penting.
Setiawan juga menyoroti perlunya evaluasi dalam pemberian subsidi. "Untuk solusi jangka panjang, evaluasi dalam pemberian subsidi karena kalau subsidinya berupa barang, dibutuhkan tata kelola yang mantap dari hulu hingga hilir," tegasnya. Hal ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih terencana dan terintegrasi dalam pendistribusian elpiji bersubsidi.
Peran Pertamina dan Tantangan ke Depan
Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Endo Eko Satryo, menjelaskan bahwa Pertamina dan Pemprov Bali telah berkoordinasi dengan baik sebelum kebijakan dua hari yang lalu diterapkan. Meskipun kebijakan tersebut sempat menimbulkan gejolak, Pertamina siap menjalankan arahan terbaru. Sosialisasi ke pangkalan telah dilakukan dan stok elpiji relatif aman.
Eko menginstruksikan seluruh agen dan pangkalan untuk kembali melayani pengecer yang terdaftar di MerchantApps Pangkalan Pertamina Lite (MAP), kini disebut sub pangkalan. Di Bali sendiri, distribusi elpiji 3 kg dilayani oleh 120 agen, 4.347 pangkalan, dan 6.250 sub pangkalan. Meskipun demikian, tantangan masih ada.
Sejak November 2024, Pertamina mendorong pengecer untuk menjadi pangkalan resmi, namun hanya 23 pengecer yang berminat. Lebih lanjut, kendala utama saat ini adalah belum adanya acuan tata niaga yang jelas terkait arahan presiden. Pertamina saat ini hanya mengaktifkan kembali pengecer yang sudah terdaftar, sedangkan untuk usulan sub pangkalan baru, mereka masih menunggu acuan yang jelas.
Kesimpulan: Menuju Distribusi yang Lebih Efektif
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Bali dan Pertamina menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah distribusi elpiji 3 kg. Namun, solusi jangka panjang membutuhkan evaluasi menyeluruh terhadap sistem subsidi dan tata kelola distribusi dari hulu hingga hilir. Kejelasan regulasi dan pengawasan yang partisipatif akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjamin ketersediaan elpiji 3 kg bagi masyarakat Bali.