Imbauan Disperindag Lebak: Stok Elpiji 3 Kg Aman, Beli di Pangkalan Resmi
Disperindag Lebak menjamin ketersediaan elpiji 3 kg aman dan meminta warga membeli di pangkalan resmi untuk mencegah penimbunan dan mendapatkan harga yang lebih terjangkau, meskipun ada laporan warga yang kesulitan mendapatkan gas subsidi.
Lebak, Banten (04/02) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat agar tidak panik. Stok elpiji 3 kilogram dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan warga. Imbauan ini disampaikan menyusul adanya kebijakan baru pembelian gas subsidi dan laporan warga yang kesulitan mendapatkannya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak, Yani, menyatakan bahwa persediaan LPG 3 kg cukup. "Kami menjamin persediaan LPG 3 kg relatif aman dan cukup," ujarnya pada Selasa lalu di Lebak. Pemerintah saat ini telah memberlakukan kebijakan baru pembelian gas bersubsidi 3 kg melalui pangkalan dan agen resmi, bukan lagi melalui warung pengecer.
Kebijakan ini diterapkan untuk beberapa alasan penting. Pembelian melalui jalur resmi membuat harga elpiji 3 kg lebih terjangkau. Harga jual di tingkat pangkalan dan agen resmi hanya Rp19.000 per tabung, jauh lebih murah dibandingkan harga di warung pengecer yang bisa mencapai lebih dari Rp22.000 per tabung. Sistem ini juga mencegah penimbunan gas subsidi yang merugikan masyarakat.
Untuk memastikan akses elpiji bagi warga Lebak, pemerintah daerah telah menetapkan 614 pangkalan dan 8 agen resmi sebagai titik penjualan LPG 3 kg. "Kami minta masyarakat dapat mendatangi pangkalan dan agen resmi untuk membeli elpiji 3 kg," imbau Yani. Disperindag Lebak juga terus berkoordinasi dengan PT Pertamina dan Hiswana Migas untuk memonitor ketersediaan elpiji 3 kg setiap hari.
Pihak Disperindag juga telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi kendala distribusi. Warga yang mengalami kesulitan dapat menghubungi hotline Pertamina 135 atau mengakses laman MyPertamina untuk mendapatkan informasi dan arahan lebih lanjut. "Kami berharap stok gas elpiji terpenuhi sesuai permintaan masyarakat," harap Yani.
Meskipun pemerintah menjamin ketersediaan, masih ada kendala di lapangan. Samsiah (55), warga Lebak, menceritakan pengalamannya mengantre di sebuah pangkalan dekat Hotel Kharisma Rangkasbitung. Sayangnya, ia pulang dengan tangan kosong karena gas subsidi telah habis. "Kami bingung dengan tidak mendapatkan gas itu, meski melengkapi fotokopi identitas," keluh Samsiah.
Kejadian ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat agar distribusi elpiji 3 kg berjalan lancar dan menjangkau seluruh masyarakat. Koordinasi yang baik antara Disperindag, Pertamina, dan agen resmi sangat penting untuk memastikan program subsidi gas tepat sasaran dan mengatasi kendala di lapangan.
Dengan adanya jaminan ketersediaan stok dan upaya antisipasi kendala distribusi, diharapkan masyarakat dapat memperoleh elpiji 3 kg dengan mudah dan harga yang terjangkau. Penting bagi masyarakat untuk memahami kebijakan baru ini dan membeli elpiji hanya di tempat resmi untuk menghindari penipuan dan memastikan pasokan gas yang stabil.