Bandara Sultan Hasanuddin Siap Hadapi Lonjakan Penumpang Lebaran 2025
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dirikan posko terpadu untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025, dengan prediksi lonjakan penumpang hingga 660.000 orang.

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, bersiap menghadapi lonjakan penumpang selama periode mudik Lebaran 2025. Manajemen bandara telah mendirikan posko terpadu untuk memastikan kelancaran pelayanan bagi para pengguna jasa. Posko ini akan beroperasi mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, melayani para pemudik dan pembalik yang melewati bandara tersebut. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan mencapai 660.000 orang.
General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai, menyatakan bahwa pendirian posko terpadu ini merupakan kegiatan rutin tahunan. "Kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya yaitu mendirikan Posko Monitoring Angkutan Lebaran untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandara," ujar Minggus dalam keterangannya di Maros, Rabu (19/3).
Selain peningkatan pelayanan, Bandara Sultan Hasanuddin juga berfungsi sebagai bandara alternatif jika terjadi pengalihan penerbangan dari bandara lain di sekitarnya, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), Bandara Juanda (Surabaya), dan beberapa bandara lainnya di wilayah Indonesia Timur. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan penutupan sementara bandara lain akibat berbagai faktor yang tidak terduga.
Posko Terpadu dan Antisipasi Lonjakan Penumpang
Posko Monitoring Angkutan Lebaran 2025 yang terletak di area check-in dan kedatangan bandara, menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Pihak bandara juga telah mengoptimalkan fasilitas utama, termasuk landasan pacu, apron, terminal, dan fasilitas penunjang lainnya. Jumlah personel yang disiapkan pun telah ditingkatkan untuk memastikan operasional bandara berjalan lancar.
Sejumlah maskapai penerbangan telah mengajukan penambahan jadwal penerbangan selama periode Lebaran 2025, di antaranya Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran melalui Bandara Sultan Hasanuddin.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 27 Maret 2025 dengan jumlah penumpang sekitar 41.000 orang, sementara puncak arus balik diprediksi pada 5 April 2025 dengan jumlah penumpang sekitar 37.000 orang. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan beroperasi 24 jam penuh selama periode tersebut untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.
Sinergi dengan Komunitas Bandara
Dalam menghadapi potensi kendala operasional, Bandara Sultan Hasanuddin telah menjalin kerjasama dengan komunitas bandara. Komunitas ini terdiri dari Otoritas Bandara, TNI AU, Kepolisian, Balai Besar Kesehatan dan Karantina Pelabuhan, Basarnas, maskapai penerbangan, dan pihak-pihak terkait lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat jika terjadi keadaan darurat atau keterlambatan penerbangan.
Manajemen Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah menyiapkan sebanyak 975 personel untuk mendukung kelancaran operasional selama periode Lebaran 2025. Keseluruhan persiapan ini menunjukkan komitmen bandara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang selama musim mudik dan balik Lebaran.
Saat ini, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin melayani 37 rute penerbangan domestik dan 4 rute penerbangan internasional. Dengan prediksi jumlah penumpang sekitar 660.000 orang selama Lebaran 2025, meningkat 3 persen dari tahun lalu (640.736 penumpang), kesiapan maksimal dari seluruh pihak terkait sangatlah penting untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan para penumpang.
Pihak bandara juga telah mempersiapkan berbagai antisipasi untuk mengatasi potensi masalah, seperti keterlambatan penerbangan dan keadaan darurat lainnya. Kerjasama yang erat dengan komunitas bandara diharapkan mampu meminimalisir dampak dari berbagai kendala yang mungkin terjadi.