Lonjakan Penumpang Arus Balik Lebaran: Maskapai di Bandara Supadio Ajukan Penerbangan Tambahan
Menjelang puncak arus balik Lebaran 2025, sejumlah maskapai penerbangan mengajukan penerbangan tambahan di Bandara Supadio, Pontianak, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang hingga lebih dari 11 ribu orang per hari.

Bandara Internasional Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat, bersiap menghadapi lonjakan penumpang arus balik Lebaran 1446 Hijriah. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 7 dan 8 April 2025. Sejumlah maskapai penerbangan telah mengajukan penambahan jadwal penerbangan, atau extra flight, untuk mengantisipasi peningkatan signifikan jumlah penumpang yang mulai terlihat sejak awal April.
General Manager Bandara Supadio, Muhamad Iwan Sutisna, menyatakan bahwa hingga Jumat, 4 April 2025, Lion Group dan Citilink telah mengajukan permohonan extra flight. Pihaknya memperkirakan akan ada pengajuan tambahan dari maskapai lain menjelang puncak arus balik. Antisipasi ini dilakukan untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik yang kembali ke daerah asalnya.
Peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat. Berdasarkan pantauan, pada Sabtu, 5 April 2025, tercatat sekitar 8.000 penumpang dan 32 pergerakan pesawat di Bandara Supadio. Namun, angka ini diproyeksikan akan meningkat tajam pada puncak arus balik, diperkirakan mencapai lebih dari 11 ribu penumpang per hari. Meskipun meningkat, jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan arus balik Lebaran 2024 yang mencapai lebih dari 12 ribu penumpang per hari.
Antisipasi Lonjakan Penumpang di Bandara Supadio
Bandara Supadio telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi lonjakan penumpang arus balik. Persiapan tersebut meliputi penguatan fasilitas bandara, kesiapan sumber daya manusia, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, serta pengelolaan lalu lintas udara berbasis tingkat kepadatan atau best on traffic. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir potensi kendala dan memastikan kelancaran operasional bandara.
Selain itu, pihak bandara juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti TNI-Polri, Basarnas, BMKG, Airnav, Balai Karantina Kesehatan, dan Dinas Perhubungan. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para penumpang selama berada di bandara. Kerja sama antar instansi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menangani lonjakan penumpang.
Pihak Bandara Supadio juga menekankan pentingnya kesiapan fasilitas dan pelayanan untuk menunjang kenyamanan para penumpang. Semua fasilitas diharapkan berfungsi optimal untuk melayani lonjakan jumlah penumpang yang signifikan. Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi penumpukan penumpang dan pelayanan tetap berjalan lancar.
Imbauan Kepada Penumpang
Menyikapi lonjakan penumpang yang diprediksi, pihak Bandara Supadio mengimbau para penumpang untuk melakukan check-in lebih awal. Hal ini bertujuan untuk menghindari antrean panjang dan keterlambatan keberangkatan. Selain itu, penumpang juga diimbau untuk memanfaatkan layanan digital yang tersedia untuk mempermudah proses keberangkatan.
Penggunaan layanan digital diharapkan dapat mempercepat proses dan meminimalisir waktu tunggu di bandara. Dengan demikian, diharapkan para penumpang dapat menikmati perjalanan pulang dengan lebih nyaman dan efisien. Pihak bandara berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh penumpang.
Secara keseluruhan, Bandara Supadio telah mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi lonjakan penumpang arus balik Lebaran 2025. Koordinasi yang baik antar instansi terkait dan imbauan kepada penumpang diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan para pemudik.
Meskipun jumlah penumpang diprediksi lebih rendah dibandingkan tahun lalu, pihak bandara tetap siaga dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan arus balik Lebaran 2025 di Bandara Supadio dapat berjalan lancar dan tanpa kendala berarti.