Bandara Sultan Thaha Jambi Layani 83 Ribu Penumpang Selama Lebaran 2025
Bandara Sultan Thaha Jambi mengalami peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat selama periode Angkutan Lebaran 2025, meskipun terdapat kendala cuaca.

Bandara Sultan Thaha Jambi mencatatkan rekor jumlah penumpang selama periode Angkutan Lebaran 2025. Selama periode mudik dan balik Lebaran, yang berlangsung dari tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025, bandara tersebut melayani 83.214 penumpang. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi di tengah tantangan cuaca yang sempat mengganggu beberapa jadwal penerbangan.
General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, mengungkapkan data tersebut dalam laporan resminya pada Jumat pekan lalu. Ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah penumpang mencapai 10 persen dibandingkan periode Lebaran 2024 yang hanya melayani 75.136 penumpang. Selain jumlah penumpang, pergerakan pesawat juga mengalami kenaikan sebesar 11 persen, dari 519 pergerakan pada tahun 2024 menjadi 574 pergerakan pada tahun 2025.
Meskipun terjadi peningkatan signifikan pada jumlah penumpang dan pergerakan pesawat, pergerakan kargo justru mengalami penurunan sebesar lima persen. Pada Lebaran 2025, tercatat 153,84 ton kargo yang diangkut, lebih rendah dibandingkan dengan 161,7 ton pada Lebaran 2024. Puncak arus mudik terjadi pada H-2 (29 Maret 2025) dengan 5.472 penumpang, sementara puncak arus balik terjadi pada H+6 (7 April 2025) dengan 5.186 penumpang.
Performa Penerbangan dan Kendala Cuaca
Ardon Marbun juga memaparkan data on time performance (OTP) penerbangan selama periode Lebaran 2025. OTP tercatat sebesar 75 persen dari total 574 penerbangan terjadwal. Sementara itu, load factor mencapai 89 persen, dengan 83.214 penumpang dari 93.499 tempat duduk yang tersedia. Selama periode tersebut, tercatat pula adanya 59 penerbangan tambahan yang melayani para pemudik.
Namun, Ardon mengakui adanya kendala yang dihadapi selama periode Angkutan Lebaran 2025. Faktor cuaca menjadi tantangan utama yang menyebabkan beberapa penundaan penerbangan. "Saat hari H Lebaran, beberapa pesawat tidak bisa langsung terbang, menunggu cuaca membaik sebelum penerbangan dilanjutkan ke Jambi," ungkap Ardon.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, Bandara Sultan Thaha Jambi berhasil melayani peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat selama periode Angkutan Lebaran 2025. Hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas penerbangan dan mobilitas masyarakat di Jambi selama periode tersebut.
Analisis Data dan Implikasi
Data yang dipaparkan menunjukkan tren positif dalam sektor penerbangan di Jambi. Peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat mengindikasikan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Namun, penurunan jumlah kargo perlu diteliti lebih lanjut untuk memahami penyebabnya dan mencari solusi yang tepat.
Keberhasilan Bandara Sultan Thaha Jambi dalam melayani lonjakan penumpang selama Lebaran 2025 juga menunjukkan kesiapan infrastruktur dan manajemen bandara dalam menghadapi peningkatan permintaan. Namun, tantangan cuaca tetap menjadi perhatian yang perlu diantisipasi dengan strategi dan teknologi yang lebih baik di masa mendatang.
Data load factor sebesar 89 persen menunjukkan efisiensi dalam penggunaan kapasitas pesawat. Hal ini menunjukkan perencanaan yang matang dalam penambahan penerbangan ekstra guna mengakomodasi lonjakan penumpang selama periode mudik dan balik Lebaran.
Ke depannya, penting bagi Bandara Sultan Thaha Jambi untuk terus meningkatkan pelayanan dan mengantisipasi potensi kendala, terutama yang berkaitan dengan cuaca, guna memastikan kelancaran operasional penerbangan dan kenyamanan penumpang.
Kesimpulannya, Bandara Sultan Thaha Jambi berhasil melayani peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat selama Lebaran 2025, meskipun cuaca sempat menjadi kendala. Data ini menunjukkan tren positif dalam sektor penerbangan di Jambi dan pentingnya antisipasi untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.